Bagikan artikel ini :

Akulah Roti Hidup

Yohanes 6:25-59

Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup; orang yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan orang yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.
- Yohanes 6:35 (AYT)

Seorang anak kecil selalu menunggu ayahnya pulang kantor di sore hari. Hari lepas hari diulanginya perbuatan yang sama. Ia sangat senang menunggu karena setiap kali pulang, ayahnya memberikan uang. Suatu hari, sang ayah tidak memberikan uang dan ini membuat si anak marah. Sang ayah tersadar, ternyata anaknya bukan menginginkan dirinya, melainkan uangnya.

Makanan utama orang Israel adalah roti. Mereka begitu memahami roti se- hingga Yesus menggunakan kiasan roti untuk menjelaskan ajaran-Nya. Yesus ber- kata, “Akulah roti hidup,” bukan dalam arti roti secara harafiah, misalnya roti manna, tetapi roti dari sorga yang turun ke dunia dalam rupa manusia. Ini menunjuk kepada diri-Nya sendiri. Siapa pun yang makan roti hidup, tidak akan lapar lagi, artinya akan hidup untuk selama-lamanya. Roti yang Yesus berikan adalah daging-Nya sendiri yang dikorbankannya di atas kayu salib untuk umat manusia. Dagingnya terkoyak dan darahnya mengalir untuk menyelamatkan dunia.

Di saat Yesus mengucapkan kalimat tersebut, di sekeliling-Nya terdapat banyak orang sedang berbondong-bondong mengikuti-Nya. Yesus tahu mereka mengikuti-Nya bukan karena menginginkan diri-Nya, tetapi menginginkan berkat-Nya, yaitu roti. Sehari sebelumnya mereka telah kenyang melalui peristiwa mukjizat lima roti dan dua ikan yang dipakai Yesus untuk memberi makan 5.000 orang. Yesus tahu keinginan orang banyak itu sehingga menegur mereka karena mencari diri-Nya hanya untuk mencari berkat. Yesus sampai berkata, “Sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (ay. 26).

Sikap orang Israel ini jelas keliru sebab Yesus-lah roti hidup yang sesungguhnya. Yesus-lah yang harus mereka cari. Roti duniawi hanya mengenyangkan dan memberi kepuasan sementara, tetapi roti sorgawi memberi kepuasan kekal. Segala sesuatu ada di dalam genggaman Tuhan Yesus karena Dialah sumber segala berkat.

Sebagai orang yang telah percaya kepada Yesus, pahamilah sungguh-sungguh bahwa Yesus adalah roti hidup. Carilah Yesus senantiasa bukan karena menginginkan berkat-Nya tetapi karena Anda sungguh-sungguh ingin mengenal-Nya secara utuh. Sembah, agungkan, dan jadikan Yesus sebagai yang utama di dalam hidup Anda.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah memanfaatkan Tuhan demi keuntungan Anda sendiri?
  • Tindakan apa yang akan Anda lakukan sebagai ucapan syukur karena telah dipuaskan oleh roti hidup (keselamatan)?