Bagikan artikel ini :

Andai Saya Tampan Rupawan

Yesaya 55

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.
- Yesaya 55:8

Ayat di atas merupakan seruan agar setiap manusia berani percaya kepada Allah dan mengikuti rancangan-Nya meski sering sulit dipahami karena Dia melihat dari perspektif atas sementara kita melihat dari perspektif bawah yang terbatas. Allah melihat keutuhan setiap perjalanan, manusia melihat penggalan dari setiap kejadian.

Sewaktu remaja saya suka mengkhayal, ahh andai saya tampan rupawan, body tinggi semampai kulit terang bersih, dan punya cukup uang. Tapi khayalan tinggal khayalan, kulit saya tetap gelap, wajah pas-pasan, tinggi tak pernah sampai, dan uang pun jauh dari cukup.

Menyesal tidak mengubah keadaan, berdoa tidak juga mengubah kenyataan. Saya sampai tidak bisa memahami Mazmur 139:14, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” Dan menyeret saya pada hal-hal keras, kasar, dan jahat.

Satu ketika Mama saya menasihati, “Nak, keadaan kita bukan karena Tuhan tidak baik. Dia punya rencana baik tapi kita tak sanggup mengerti rencana-Nya! Tuhan tetap baik, pelan-pelan kita akan dibuat-Nya mengerti.” Saat remaja satu-satunya yang saya syukuri adalah keberadaan mama, seorang ibu yang walaupun tak punya banyak uang, tapi sangat marah bila saya sampai minta-minta. Saya diajar kerja keras, berjuang untuk membiayai hidup sendiri. Saya harus berjualan agar bisa bayar uang pendidikan. Saat itu saya tidak mengerti, ternyata Yesus pakai mama untuk membawa saya kepada-Nya.

Pengalaman masa kecil justru mendukung misi saya selama di Tiongkok. Walau gereja tidak mendukung dana, Tuhan membuat kami tetap pergi. Misi Tuhan harus tetap berjalan walau tangan kami jadi kotor, kasar, dan keringat bercucuran. Rupanya orang Tiongkok menerima kami karena kami dan mereka sama-sama hidup keras berjuang. Sekarang saya bisa mengerti dan mensyukuri kenyataan hidup dan tidak mengasihani diri karena khayalan tak terpenuhi.

Saudaraku, jika Anda bingung tentang hidup saat ini dan seakan impian jauh dari kenyataan, serahkanlah diri Anda sepenuhnya kepada Yesus. Belajar menaati dan mengikuti-Nya walau memang tak mudah mengerti jalan-jalan-Nya. Satu saat Dia akan memberi pengertian tatkala semua telah berganti dengan keindahan.

Salam syukuri dan nikmati kenyataan.

Refleksi Diri:

  • Rancangan Tuhan sukar dipahami tetapi selalu berakhir indah, bagaimana Anda meresponi hal ini?
  • Komitmen apa yang Anda akan ambil sebagai wujud ketaatan Anda dalam mengikut rancangan Tuhan?