Bagikan artikel ini :

Berani Menghadapi Penderitaan

2 Timotius 2:1-13

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
- 2 Timotius 2:3

Menurut logika manusia, aneh rasanya jika orang beriman yang hidupnya baik justru harus menderita, sebaliknya orang jahat dan koruptor malah terus berhasil dalam hidupnya. Akan tetapi logika atau jalan pikiran Allah terkait dengan masalah penderitaan ternyata berbeda dengan logika kita.

Menurut Alkitab, ada dua macam penderitaan. Pertama, penderitaan yang disebabkan oleh dosa. Contoh, orang yang melakukan korupsi atau kejahatan, lalu masuk penjara, ia menderita di sel tahanan. Orang yang senang dengan kehidupan seks bebas, terkena AIDS, lalu menderita. Orang yang suka berjudi, bangkrut dan menjadi miskin, lalu menderita. Semua penderitaan di atas adalah wajar karena orang tersebut menuai apa yang ia tabur. Namun yang perlu digarisbawahi ialah tidak selalu orang yang menderita pasti diakibatkan oleh dosa yang diperbuatnya.

Kedua, ada jenis penderitaan yang disebabkan justru karena kita berbuat baik. Petrus menegaskan, “Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.” (1Ptr. 2:20b). Dalam ayat emas di atas, Paulus mendorong Timotius untuk menjadi kuat dan ikut menderita sebagai pelayan Tuhan. Alasannya, karena kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus (2Tim. 1:9; 2:1). Ada tiga analogi disebutkan pada perikop bacaan mengenai penderitaan, yaitu seperti seorang prajurit yang berjuang dengan komitmen penuh kepada Kristus (ay. 3-4). Berikutnya, seperti seorang olahragawan yang bertanding mengikuti aturan main (ay. 5). Terakhir, seperti seorang petani yang bekerja keras dan menikmati hasilnya (ay. 6).

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil bukan hanya untuk menerima berkat keselamatan di sorga, tetapi juga untuk ikut menderita bersama Kristus. Karena Kristus pun telah menderita untuk kita dan telah meninggalkan teladan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya (1Ptr. 2:21). Sebab itu jangan takut menderita sebagai pengikut dan pemberita Injil Kristus (ay. 9). Sebab upah kita besar di sorga. Setialah sampai mati dan Tuhan akan mengaruniakan kepada kita mahkota kehidupan (Why. 2:10b).

Refleksi diri:

  • Apakah Anda sedang mengalami penderitaan saat ini dan apa penyebabnya?
  • Apa respons Anda ketika mengalami penderitaan karena Kristus?