Bagikan artikel ini :

Bernyanyi dan Bermazmur Bagi Tuhan

Mazmur 104

Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.
- Mazmur 104:33-34

Pernahkah Anda merasa kagum dengan Allah yang kita sembah? Kapan Anda merasakan kekaguman tersebut? Seberapa besar? Jika merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, bisa diakui kita jarang merasa kagum kepada Allah. Mengapa? Karena kesibukan yang dihadapi setiap hari membuat kita tidak lagi memperhatikan apa yang terjadi di dalam kehidupan pribadi dan sekitar kita, dimana Allah sebenarnya berkarya nyata melaluinya.

Mazmur 104 merupakan perenungan pemazmur tentang alam semesta dan segala peristiwa yang terjadi di dunia dan di dalam kehidupannya secara pribadi. Pemazmur sangat menikmati alam ciptaan yang Tuhan jadikan, yang juga Dia pelihara sedemikian rupa. Semuanya Tuhan jadikan dan topang dengan kemahakuasaan dan kebaikan-Nya.

Bahkan melalui perenungannya juga, pemazmur menyadari betapa berkuasa Allah terhadap manusia. Allah yang sanggup memberikan kehidupan dan yang juga bisa mengambil kembali kehidupan tersebut dari manusia. Pemazmur memberi kesimpulan dengan menaikkan pujian di dalam ayat 31, “Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!”

Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita juga menaikkan Mazmur 104 dengan perasaan kagum kepada Tuhan Yesus Kristus. Hendaklah berhenti sejenak dari kesibukan, kemudian melihat kembali kehidupan kita secara pribadi, keluarga, dan di sekelilingi kita, dimana kita bisa melihat karya Allah melaluinya. Saat kita menikmati karya Kristus yang Dia lakukan di dalam dunia, kita pun dapat menaikan pujian kepada Allah dengan ketulusan dan kesungguhan hati, “Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur selagi aku ada.” Tuhan Yesus layak disembah karena Dia adalah Allah yang telah menganugerahkan keselamatan dan kebaikan bagi kita. Tak sekejap pun Dia berpaling dari kita untuk menjaga dan memelihara hidup kita. Tak sedetik pun Dia terlelap dalam melindungi dan menyertai langkah-langkah hidup kita.

Allah sudah memberikan yang terbaik, pemeliharaan, dan anugerah keselamatan-Nya yang ajaib bagi kita, bagian kita adalah menikmati dan memuji Dia dengan sukacita dan hati bergemar. Puji Tuhan, haleluya! Amin.

Refleksi diri:

  • Apa kejadian/karya cipta yang Anda alami/rasakan belakangan ini, yang membuat Anda terkagum-kagum kepada Allah?
  • Bagaimana Anda akan menyatakan rasa kagum Anda tersebut kepada Tuhan?