Bagikan artikel ini :

Bersukacita, Berdoa, Dan Bersyukur

1 Tesalonika 5:12-22

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
- 1 Tesalonika 5:16-18

Ayat di atas terasa singkat tetapi memberi dampak seumur hidup. Pesan singkat yang disampaikan Paulus ke jemaat Tesalonika yang belum lama bertobat ini agar mereka tetap mempertahankan imannya di tengah tekanan dari kalangan Yahudi.

Tiga hal yang disampaikan Paulus melalui ayat ini, yaitu:
(1) Bersukacitalah senantiasa. Bersukacita bukan hanya perasaan, tetapi sebuah pilihan. Namun, bukan berarti tidak boleh menangis dan bersedih hati. Intinya, dalam situasi hidup terberat yang harus dihadapi tidak menghalangi orang percaya untuk bersukacita. Hidup tidak selalu baik, ada kalanya beban berat menekan. Pilihan kita adalah hidup dikuasai pergumulan, seluruh pikiran dihabiskan di sana, menyalahkan diri sendiri, berputus asa, atau mengarahkan pandangan kepada Tuhan Yesus. Kita tidak akan memiliki sukacita kalau tidak di dalam Tuhan (Flp. 4:4). Sukacita adalah suatu kesadaran ada pengharapan, damai sejahtera, ter- lebih anugerah keselamatan di dalam Tuhan.

(2) Tetaplah berdoa. Berdoalah tanpa henti. Ini bukan berarti sepanjang hari menghabiskan waktu mengurung diri di kamar, melainkan tidak pernah berhenti berhubungan dengan Tuhan. Jangan menyepelekan doa. Menyepelekan doa sama seperti kita berkata mampu menjalani hidup tanpa Tuhan. Hidup kita seharusnya bergantung kepada-Nya. Saat Tuhan Yesus mati di kayu salib, tabir Bait Allah terbelah, akses kepada Tuhan sudah terbuka bagi orang percaya. Kapan saja, di mana saja, kita bisa datang kepada Tuhan. Jangan pernah berhenti berdoa, sampai kapan pun juga.

(3) Mengucap syukurlah dalam segala hal. Paulus berkata mengucap syukurlah dalam segala hal, kondisi baik atau pun buruk, bukannya bersyukur dalam syarat atau kondisi tertentu. Selalu ada hal yang bisa disyukuri, bukan dibuat-buat, artinya selalu bisa melihat kebaikan Tuhan yang mengiringi hidup. Seandainya seseorang tidak bisa mengucap syukur, ingatlah satu hal berikut, Tuhan Yesus mengasihi kita, menanggung hukuman dosa kita, bangkit menjamin kita satu hari nanti akan hidup kekal. Ini alasan utama kita bersyukur.

Mungkin Anda saat ini sedang mengalami tekanan hidup. Nah, sebagai anak Tuhan hendaklah tetap bersukacita, sambil terus berdoa, mengarahkan pandangan kepada Yesus Kristus dan mengucap syukur atas anugerah-Nya.

Refleksi Diri:

  • Mengapa bersukacita, berdoa, dan bersyukur itu penting?
  • Dari ketiga hal itu apa yang paling sulit untuk Anda lakukan? Mohonlah pertolongan Tuhan supaya bisa melakukannya.