Bagikan artikel ini :

Bersyukur Lagi Ah...

Mazmur 118

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
- Mazmur 118:29

Hah bersyukur? Aduh, apa yang mau disyukuri dalam kondisi begini? Pekerjaan nggak jelas, anak-anak sering rewel, rasa bosan udah sampai ke ubun-ubun, harus bayar kontrakan... nanti aja lah bersyukurnya, kalau keadaan membaik, anak-anak nurut, gaji udah utuh lagi, baru kita omong bersyukur lagi. Mungkin Anda juga berpikir demikian ketika berada dalam kondisi sulit.

Pemazmur mengatakan, “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!” Bersyukur adalah topik yang sering diulang di dalam Alkitab karena manusia kadang lupa untuk bersyukur. Ketika senang kita terlena dengan kesenangan, terlalu asyik menikmatinya. Apalagi saat susah, apa yang mau disyukuri, pikiran dan hati terserap untuk menyelesaikan permasalahan. Padahal bersyukur bisa dilakukan di dalam segala keadaan.

Pemazmur menjelaskan beberapa alasan untuk bersyukur ketika dalam kesesakan. Saat pemazmur bersyukur, Tuhan memberi kelegaan karena Dia adalah tempat perlindungan. Ketika mengalami penolakan, Tuhan menolongnya, termasuk ketika Tuhan mendisplinkannya. Pemazmur melihat tangan Tuhan tidak pernah melepaskan hidupnya, kebaikan Tuhan bukan sebatas teori tetapi sebuah pengalaman nyata yang dirasakannya. Pemazmur tidak pernah berhenti bersyukur.

Sementara Rasul Paulus menuliskan, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus, di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” (2Kor. 4:8-10). Rasul Paulus menyampaikan bahwa hidupnya tidak jauh dari permasalahan sulit, tetapi dalam situasi tersebut ia tetap mengalami penyertaan Tuhan. Berulang kali ia katakan kepada jemaat yang dilayaninya, bersyukurlah senantiasa, tetaplah bersyukur, dan selalu bersyukur.

Hidup memang tidak mudah untuk dijalani, banyak yang berkurang atau menurun kondisinya. Namun, kasih Tuhan Yesus kepada kita tidak pernah menurun, tetap sempurna adanya. Yesus tidak pernah menahan-nahan kebaikan-Nya kepada kita. Bersyukur merupakan salah satu bukti bahwa kita memercayai penyertaan dan kebaikan Tuhan dalam hidup. Ingat kebaikan-Nya, ingat bersyukur.

Refleksi Diri:

  • Mengapa sebagai anak Tuhan kita harus selalu bisa mengucap syukur?
  • Sebutkan tiga alasan yang membuat Anda bersyukur hari ini.