Bagikan artikel ini :

Bijak Menggunakan Waktu

Efesus 5:1-17

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
- Efesus 5:15-16

Immanuel Kant, filsuf Jerman, seorang yang sangat disiplin dalam menggunakan waktu. Immanuel bangun pukul 04.55 dan sarapan tepat pukul 05.00. Setelah itu ia menyiapkan bahan pelajaran yang akan diajarkannya. Lalu mengajar pukul 07.00-09.00. Ia makan siang tepat pukul 13.00. Sore harinya berjalan santai. Tetangganya menyetel jam mereka ketika Kant lewat karena ia selalu tepat waktu. Tepat pukul 22.00, ia tidur.

Waktu adalah pemberian Tuhan, anugerah yang berharga. Tuhan berharap kita menggunakannya dengan baik. Dalam Efesus 5:15-16, Rasul Paulus mengatakan, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Ia membagi orang menjadi dua, orang arif dan orang bebal. Seseorang disebut arif atau bebal dapat dinilai dari caranya menggunakan waktu. Orang arif menggunakan waktu dengan bijaksana. Frase “pergunakanlah waktu yang ada” maksudnya adalah “gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada padamu.” (terj. LAI-BIS). Jadi bukan asal melewatkan waktu begitu saja tetapi dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Sedangkan orang bebal menggunakan waktu serampangan. Mereka tidak memikirkan betapa berharganya waktu sebagai pemberian Allah.

Tidak semua orang bisa hidup sedisiplin Immanuel Kant. Pola hidup seperti itu malah bisa membuat kita atau orang-orang dekat kita menjadi stres. Akan tetapi, kita jangan pula bersikap seolah-olah waktu itu sesuatu yang dapat disia-siakan. Jangan berpikir, “Kan, besok masih ada waktu.” Besok mungkin masih ada waktu, tetapi waktu besok dengan waktu hari ini tidak sama. Waktu yang berlalu tidak pernah kembali. Betapa banyak orang menyesal telah menyia-nyiakan waktu ketika mereka sudah tua atau berpisah dengan orang-orang yang dikasihinya.

Lakukan hal-hal yang baik, penting, dan perlu dalam setiap waktu hidup Anda. Abaikan hal yang tidak penting, tidak berguna, dan tidak perlu. Mintakan kepada Yesus, hati yang bijak untuk mempergunakan waktu yang telah Dia sediakan. Jadilah orang arif, bukan orang bebal.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana cara Anda memanfaatkan waktu selama ini? Apakah seperti orang yang arif?
  • Jika Anda merasa belum bijak menggunakan waktu, apa rencana yang akan Anda lakukan agar lebih efektif memanfaatkan waktu?