Bagikan artikel ini :

Ceng Beng–Berziarah Ke Kuburan

Lukas 24:1-11

tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
- Lukas 24:1

Ceng Beng adalah dialek Hokian yang dalam bahasa Mandarin disebut Festival Qīngmíng (清明) atau Ziarah Kubur. Zaman dulu rakyat Tiongkok suka mengadakan ritual untuk menghormati orangtua dan nenek moyang yang sudah meninggal dengan upacara yang rumit dan mahal. Merasa ritual tersebut hanya membuat rakyat tidak bisa sejahtera maka Kaisar Tang Xuan Zong (唐玄宗) pada tahun 732 menetapkan dan mengumumkan peraturan negara bahwa penghormatan tersebut cukup dilakukan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng. Kaisar Tang ingin rakyatnya tetap menghormati orangtua sambil berkumpul bersama keluarga dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.

Ceng Beng adalah tradisi penting masyarakat Tionghoa, dimana seluruh anggota keluarga berkumpul bersama menghormati dan memperingati leluhur mereka. Jadi intinya adalah keluarga berkumpul bersama agar hubungan semakin erat terjalin dan mengenang kebaikan leluhur.

Pergi ke kuburan tidak dilarang Alkitab. Ayat bacaan di atas juga mencatat murid-murid Yesus pun pergi ke kuburan dengan membawa rempah-rempah, sebuah simbol penghormatan. Orang Kristen Tionghoa, boleh merayakan Ceng Beng selama tidak bertentangan dengan Alkitab. Membawa kembang juga tidak salah, sebab hanya untuk menunjukkan kepada keluarga dari orang yang dikubur penghormatan atas orang yang sudah meninggal dengan cara merawat dan memperindah kuburan tersebut.

Bersyukurlah kepada Tuhan karena Anda punya orangtua atau nenek mo- yang yang baik. Berdoalah kepada Tuhan buat semua keluarga yang masih hidup. Hormatilah tradisi sehingga keluarga yang belum percaya Yesus juga menghargai kasih, kepeduliaan, dan kebersamaan yang kita tunjukkan. Dengan berlaku demikian, kita sedang menjaga kesaksian Kristen bahwa kita tidak anti tradisi. Yang perlu dicermati adalah jangan berdoa kepada orang mati karena mereka tidak bisa mendengarkan doa kita. Hanya Tuhan di dalam Yesus yang bisa mendengarkan dan menjawab doa kita. Hendaklah Ceng Beng juga jadi peringatan buat kita untuk mengasihi, menghormati, dan menyenangkan orangtua kita selama mereka masih hidup. Itulah yang berkenan bagi Allah.

Salam hormati orangtua.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana pengertian Anda selama ini mengenai perayaan Ceng Beng? Apakah sesuai dengan iman Kristiani Anda?
  • Sudahkah Anda memanfaatkan perayaan Ceng Beng menjadi sarana kesaksian iman kepada keluarga yang belum memercayai Yesus?