Bagikan artikel ini :

Dipuaskan Dari Lapar Dan Haus

Yohanes 6:25-58

Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
- Yohanes 6:35

Seseorang bisa bermimpi mendapatkan hal-hal tertentu sambil berkata, “Kalau saya sudah mencapai atau mendapatkan hal itu, hidup saya pasti bahagia!” Namun ternyata, setelah mendapatkannya, umur kebahagiaan hanya sebentar. Ia lalu mulai memimpikan hal-hal lainnya lagi. Banyak orang merasa kalau punya uang banyak hidupnya akan puas.

Yang lain berpikir kalau dirinya dikenal banyak orang sebagai nilai kepuasannya. Ada juga yang merasa dirinya hanya perlu dicintai, itu cukup membuatnya puas. Atau yang merasa kekuasaan akan menjawab kebutuhan kepuasan dirinya. Namun tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa memuaskan hidup kita. Semua hal dan siapa pun di dalam dunia tidak ada yang sempurna. Pengejaran kita akan kepuasan hidup hanya akan bergerak dari kekosongan menuju kekosongan. Jiwa kita akan haus dan lapar terus.

Tuhan Yesus adalah jawaban untuk mengisi kekosongan hidup manusia. Yesus berkata, “Akulah roti hidup,” karena Dialah satu-satunya sumber kehidupan sejati. Hidup manusia yang tadinya ada di dalam kematian rohani, dihidupkan kembali karena Yesus-lah satu-satunya yang mampu menebus dan menyelamatkan manusia. Dialah pemberi hidup.

Penerimaan sejati seorang manusia hanya ditemukan melalui Yesus, bukan berdasarkan kekayaan, kepintaran, kesuksesan, atau nama besar seseorang. Yesus berkata, “Akulah roti hidup” atau dengan kata lain “Akulah satu-satunya roti hidup.” Dialah sang pemilik dan pemberi kehidupan. Ada bagian dalam hidup kita yang tidak pernah dapat diisi oleh siapapun, kecuali oleh Tuhan Yesus saja.

Saat seseorang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, ia akan merasa kenyang dan tidak haus, artinya ia mengerti arti hidup yang sesungguhnya di dalam Yesus. Orang yang percaya kepada Yesus akan hidup sebaik-baiknya, bekerja segiat-giatnya. Bukan demi mengisi kekosongan hatinya, tetapi karena hatinya penuh oleh Tuhan. Dia akan hidup dengan cara berbeda. Cara pandangnya akan kehidupan pun akan berubah. Apa yang dilakukan di dalam pekerjaan, kehidupan, keluarga bukan untuk mendapatkan kepuasan, karena kepuasan sejati sudah ia dapatkan melalui Kristus Yesus. Puji Tuhan!

Refleksi diri:

  • Apa yang selama ini menjadi sumber kepuasan/kebahagiaan Anda dalam hidup? Sudahkah Anda mendapatkannya melalui Tuhan Yesus?
  • Mengapa seseorang yang tidak memiliki Yesus hidupnya akan selalu merasa kosong?