Bagikan artikel ini :

Ditolak? Move On Aja!

Markus 6:6b-13

Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.
- Markus 6:11

Tidak diterima, tidak didengar itu menyakitkan. Ditolak itu sakit, diusir itu nyelekit. Membuat hati menjerit. Penolakan memang tidak pernah mudah. Banyak orang gagal move on karena ditinggalkan, ditolak. Terus ingat masa lalu yang pernah bahagia. Hidup dalam kepahitan, padahal ditolak dan dicuekin adalah bagian dari hidup.

Murid Tuhan saja ditolak saat melakukan pelayanan. Tuhan Yesus yang banyak melakukan mukjizat-mukjizat yang menolong dan menyembuhkan sesama juga ditolak. Yesus sampai tidak diakui oleh bangsa-Nya sendiri, bahkan sampai menanggung penderitaan, mati di kayu salib karena ditolak manusia.

Pernah dengar kisah pendiri restoran cepat saji ternama asal Amerika, yaitu Kolonel Sanders? Masa kecil Sanders tidak terlalu beruntung. Ditinggal mati ayahnya di usia tujuh tahun dan harus menjaga adiknya karena ibunya tidak sanggup bekerja, membuatnya mahir dalam memasak bagi keluarga.

Setelah menjalani hidup dengan berbagai macam profesi, dari pekerja di pertanian, juru parkir, sampai menjadi tentara, ia akhirnya pensiun. Namun, lama kelamaan tunjangan pensiunnya semakin tipis. Ia berencana menawarkan resep ayam gorengnya yang disukai teman-temannya untuk membiayai hidup di masa tuanya. Keluar masuk restoran menjajakan resep, ia ditolak sebanyak 1.009 kali! Ia tetap move on dan akhirnya ada yang membeli resepnya. Sekarang, Sanders berhasil membuka restorannya sebanyak 18.000 outlet di seantero dunia!

Belajar dari dua kisah itu, apa yang harus kita lakukan jika ditolak? Ya, tinggalkan saja mereka. Hidup harus terus berjalan. Tetap pandang pada Tuhan Yesus. Jangan terus merasa diri sebagai korban atau meratapi nasib dalam kesedihan. Kasihan sekali kalau karena ditolak, kita jadi merasa tidak layak sehingga tidak punya semangat untuk maju ke depan. Stop yang demikian!

Hayu move on! Berhentilah menangis untuk hal-hal yang tak layak ditangisi. Berhentilah berjuang untuk sesuatu yang tak layak diperjuangkan. Jangan terus menyesali yang sudah terjadi. Anggap semuanya sebagai guru yang membuat Anda belajar.

Terimakasih untuk penolakan yang mengajarkan kita, tahu mana yang harus diperjuangkan, mana yang harus kita buang, dan mana yang harus kita tangisi dan sudahi.

Refleksi Diri:

  • Apa pengalaman penolakan yang pernah Anda alami yang membuat Anda susah move on?
  • Apa langkah move on yang akan Anda ambil sekarang? Sudahkah Anda memandang Yesus saat melangkah?