Bagikan artikel ini :

Doa Orang Tidak Munafik

Matius 6: 5-15

“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.”
- Matius 6:5

Apakah salah seorang Kristen berdoa di tempat umum? Bukankah sebagai orang Kristen kita juga harus menunjukkan jati diri sebagai murid Kristus? Bila berdoa di tempat umum salah, berarti kita tidak boleh berdoa makan saat di restoran atau mendoakan mereka yang sakit di rumah sakit umum. Apakah demikian?

Sebetulnya sah-sah saja berdoa di depan umum. Namun, apa salah orang-orang Farisi sehingga Yesus mengecam mereka sebagai orang munafik? Yesus menegur bukan karena mereka tidak berdoa di dalam bait Allah atau di rumah. Dia menegur keras karena melihat motivasi orang-orang Farisi dalam berdoa adalah supaya dilihat orang. Mereka mencari pujian karena terlihat rohani. Mereka tampak religius tapi sayangnya tanpa spiritualitas.

Kebiasaan orang Yahudi saat itu memang diajar berdoa secara rutin minimal tiga kali sehari. Tradisi mereka mengharuskan berdoa pada jam 06.00, 15.00, dan 18.00. Mereka berdoa menyesuaikan jam yang telah ditentukan. Tak heran banyak orang berdoa di luar rumah saat mereka sedang sibuk melakukan kegiatannya. Ketentuan jam-jam doa ini jadi keuntungan bagi orang-orang munafik untuk berdoa di tempat yang strategis supaya dilihat orang lain. Mereka sengaja melakukannya agar mendapat penghargaan dan pujian. Ini keliru dan Yesus tidak menyukainya. Yesus melarang pengikut-pengikutnya berlaku demikian.

Kita pun bisa terjebak dalam sikap yang sama seperti orang-orang Farisi. Kita memakai topeng sehingga terlihat religius, tetapi kehidupan nyata kita tidak seperti yang nampak di luar. Kita rajin mengikuti kebaktian doa, bahkan sampai doa puasa, tapi hanya untuk mencari pujian dari rekan sepelayanan. Kita tampak sangat mengasihi Allah, padahal hanya mengasihi reputasi kita di mata orang lain. Doa yang benar harus diawali dengan motivasi tulus kepada Tuhan, diikuti sikap hormat dan pengenalan yang benar tentang Allah.

Mari miliki kehidupan doa yang benar. Bersikaplah jujur dan jangan mengenakan topeng kemunafikan apa pun. Tuhan Yesus tahu isi hati Anda. Berdoalah dengan tulus sebagai bentuk penghormatan dan penyandaran diri Anda kepada Kristus Yesus.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda terjebak sikap munafik dalam hal berdoa?
  • Apa sikap doa yang benar yang sebaiknya Anda lakukan agar tidak jadi munafik?