Bagikan artikel ini :

Dua Peser yang Besar

Lukas 21:1-4

Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Markus 12:42

Sungguh malang perempuan di perikop ini, sudah janda, miskin lagi. Namun, ia masih bisa memberi persembahan, bahkan persembahan yang amat besar, lebih besar daripada persembahan orang-orang kaya. Janda ini memberi persembahan dua peser. "Peser" dalam bahasa Yunani adalah "lepton", mata uang terkecil di antara orang Yahudi. Orang Romawi tidak mengenal dan memakai lepton karena mata uang terkecil mereka adalah "quadran" (LAI menggunakan istilah "duit"). Satu quadran sama dengan dua lepton.

Berdasarkan Matius 20, upah kerja satu hari adalah satu dinar. Satu dinar sama dengan 128 lepton. Jika diasumsikan upah kerja satu hari di Indonesia Rp. 100.000,- maka satu lepton sama dengan Rp. 100.000,- dibagi 128, yang berarti sama dengan Rp. 781,25. Jika dibulatkan, satu lepton atau satu peser sekitar Rp. 800,-. Alkitab mencatat bahwa uang yang dimiliki janda itu hanya dua peser, yaitu Rp. 1.600,-. Dengan uang yang sekecil itu, janda itu masih mau memberi persembahan bagi Tuhan. Janda ini tidak meminta-minta tetapi justru memberi. Yesus pun menyanjungnya. Anak Tuhan harus percaya pada pemeliharaan-Nya dan belajar memberi sebagai ibadah kepada-Nya. Jangan jadi orang kikir atau pelit seperti yang disebutkan di 1 Korintus 6:10 karena mereka pasti masuk neraka!

Ada empat bentuk dosa terkait persembahan.
(1) Banyak orang Kristen memakai kemiskinan sebagai alasan untuk tidak memberi persembahan. (2) Parahnya ada orang miskin yang sudah tidak memberi persembahan, masih minta sumbangan dari berbagai gereja dan yang terkumpul banyak juga. Lalu (3) ada orang Kristen yang diberi banyak berkat (kaya) tetapi tidak mau memberi persembahan sesuai porsinya. Yang paling parah (4) orang kaya yang sudah tidak memberi persembahan masih memanipulasi gereja demi keuntungan pribadi dengan mengambil proyek ini itu di dalam gereja.

Saudaraku, memberi bukanlah mengurangi bagian berkat kita dari Tuhan melainkan mengembalikan berkat orang lain yang dititipkan Tuhan kepada kita. Cerita tentang janda miskin ini mengajarkan kita bahwa tidak ada alasan untuk tidak memberi, terutama untuk pekerjaan Tuhan dan kerajaan-Nya. Kiranya Tuhan Yesus sungguh dimuliakan melalui kemurahan hati kita kepada sesama.

Salam pelit masuk neraka.

DIBERKATILAH ORANG YANG MEMBERI TANPA MENGINGAT. BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENERIMA TANPA LUPA.