Bagikan artikel ini :

Firman Tuhan Ada Di Mana?

Mazmur 1

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, ... tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
- Mazmur 1:1-2

Satu lagu sekolah minggu liriknya demikian: Firman Tuhan ada di hatiku, ada di hidupku, ada di langkahku, dan terus bertumbuh sirami jiwaku. Apakah firman Tuhan ada di hati, hidup, dan langkah Anda setiap hari? Orang percaya hidupnya tidak boleh lepas dari firman Tuhan. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:

(1) Mencintai firman Tuhan. Suatu pandangan yang salah melihat firman Tuhan hanya setumpuk peraturan-peraturan, teks kuno membosankan, yang buat kita malas berhubungan dengannya. Coba perhatikan alasan pemazmur mengatakan, “Kesukaannya ialah Taurat Tuhan”, dalam Mazmur 119:72, “Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.” Firman Tuhan sangat berharga, tidak bisa dibandingkan dengan kekayaan. Tanpa firman kita hanya bisa mereka-reka bahkan sama sekali tidak mengenal Tuhan. Allah menyatakan diri-Nya melalui firman. Itu sebuah anugerah sehingga kita bisa mengenal Dia yang Mahabesar, Sang Pencipta yang tak terbatas. Memahami betapa indah dan berharganya firman Tuhan akan menjadi kesukaan bagi kita.

(2) Merenungkan firman. Pemazmur merenungkan firman siang dan malam, bukan hanya memulai dan menutup hari dengan firman, tetapi selama satu hari penuh firman nyata menjadi bagian hidupnya. Bukan suatu kewajiban, tetapi sebuah relasi yang mendalam. Paulus berkata, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2Tim. 3:16). Firman menjadi sumber kehidupan dan sangat vital manfaatnya dalam kehidupan orang percaya. Hidup punya dua pilihan: dibentuk oleh firman atau oleh dunia. Betapa bahagianya ketika hidup punya arah yang jelas, tidak asal melangkah, karena bersumber pada firman Tuhan.

Firman bukan sebatas kata-kata. Sang Firman, yaitu Yesus sendiri, hadir ke dalam dunia (Yoh.1:14). Kehadiran Sang Firman bukan hanya berkata-kata, tetapi membuat perubahan tak ternilai, yaitu menyelamatkan manusia dari hukuman kekal. Inilah kebahagiaan tertinggi dalam hidup orang percaya, ketika Sang Firman mengasihi kita sehingga kita bisa mengasihi-Nya dan mencintai firman-Nya.

Ayo siapa yang sudah lama nggak merenungkan firman Tuhan atau bolong-bolong? Yuk, mulai lagi rajin membuka firman. Dengarkan suara Yesus melalui firman-Nya.

Refleksi Diri:

  • Mengapa mencintai dan merenungkan firman Tuhan begitu penting?
  • Apa komitmen Anda untuk dapat senantiasa hidup di dalam firman Tuhan?