Bagikan artikel ini :

Hati-hati Gunakan Mulutmu

Yakobus 3:1-12

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
-Amsal 13:3

Rekor dunia mencatat orang India yang berhasil bicara di telepon selama 51 jam non-stop sementara lawan bicaranya bergantian orang. Yang lebih mengesankan adalah dua orang mahasiswa Harvard, Eric Brewster dan Avery
Leonard, tercatat saling berbicara lewat sambungan telepon selama 46 jam 12 menit 52 detik 228 milidetik. Mereka berbincang hanya berdua saja, tanpa gonta-ganti orang. Mereka bahkan dilarang berhenti bicara lebih dari 10 detik. Luar biasa memang, ngomong terus dua hari nggak berhenti! Meski saya nggak tau apa yang diomongin, hehehe... Menurut catatan, yang paling banyak dibicarakan adalah gosip.

Mmmh… rasanya kalau membicarakan orang lain tidak akan ada habisnya yah. Bersyukur kalau yang dibicarakan kelebihan dan kebaikan orang lain, tapi berbahaya kalau keburukan atau kejelekannya. Apalagi kalau keburukan itu belum terbukti kebenarannya.

Lidah adalah salah satu organ tubuh manusia yang kecil. Meski kecil, lidah bisa berdampak luar biasa. Bisa positif maupun negatif, tergantung si pemakai. Lidah jika tidak digunakan dengan bijak akan merusak dua sisi. Sisi pertama, menghancurkan ke luar, yaitu orang lain. Seperti api yang dapat membakar seluruh hutan, “membakar” artinya merusak banyak hal. Perkataan melalui lidah, selain menghancurkan orang lain juga memicu kerusakan dalam relasi. Sisi kedua adalah merusak diri sendiri. Ayat 6 dituliskan: “menodai seluruh tubuh”. Terjemahan lain memakai kata: “menyebarkan seluruh kejahatan”. Ucapan sia-sia dan mematikan sama dengan menodai hidup kita karena kita jadi dikuasai dosa dan kejahatan. Inilah bahaya dari ucapan. Efeknya menghancurkan ke luar dan merusak ke dalam.

Seperti lagu anak Sekolah Minggu, Hati-hati Gunakan Mulutmu, mari gunakan perkataan bukan untuk menjatuhkan atau menyebarkan keburukan orang lain,
apalagi menciptakan gosip-gosip. Ini termasuk berhati-hati dalam menulis status di media sosial. Zaman now tidak harus bicara langsung, melalui tulisan-tulisan di media sosial juga dapat menghancurkan orang lain.

Yuk, minta hikmat dari Tuhan Yesus supaya memakai perkataan kita untuk membangun dan memberkati orang lain. Ingat dalam hidup kita ada Roh Kudus sehingga dalam berkata-kata juga harus sesuai dengan identitas Kristus.

Refleksi Diri:

  • Hal-hal apa yang sering memancing Anda untuk membicarakan orang lain?
  • Apa yang Anda akan lakukan untuk menjaga lidah supaya tidak jatuh ke dalam dosa?