Bagikan artikel ini :

Hidup Tidak Selalu Baik

Yeremia 23:9-40

“Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN.”
- Yeremia 23:16

Beberapa orang memandang kekristenan sebagai obat mujarab untuk menyelesaikan masalah-masalah kehidupan. Semua akan baik-baik saja kalau mengikut Tuhan. Pemulihan bukan hanya terjadi di dalam hati, tetapi juga pemulihan kekayaan, kesehatan, pekerjaan, dan sebagainya. Kita bukannya tidak boleh berharap Tuhan akan menolong kita dalam mengatasi pergumulan, tetapi jika ini menjadi motivasi utama kita dalam mengikut Tuhan, cara berpikir ini salah. Mengikut Tuhan tidak sesederhana itu dan bukan itu tujuan utamanya. Banyak orang menjadi mundur dan kecewa, marah terhadap Tuhan, lalu tidak mau melayani dan bahkan menginjakkan kakinya di gereja karena harapannya tidak menjadi kenyataan. Mengikut Tuhan bukan berarti semua masalah bakalan beres, janji-Nya bukan seperti itu.

Tuhan berjanji tidak akan meninggalkan kita dalam situasi apa pun, artinya kita akan mampu melewati semua pergumulan karena ada Dia bersama dengan kita. Banyak nabi palsu di zaman Yeremia menjanjikan sebaliknya. Mereka mengatakan kepada orang yang sudah serong hatinya bahwa semuanya akan baik-baik saja, lancar, dan tidak akan ada masalah. Ayat 16 perikop hari ini berkata nabi-nabi palsu hanya memberi harapan sia-sia. Lalu di ayat 18 Tuhan bertanya, memangnya mereka datang dalam musyawarah Tuhan? Artinya, mereka sok tahu dan punya motivasi mencari keuntungan sendiri.

Kita bisa belajar beberapa hal dari perikop hari ini. Pertama, ingatlah Allah Mahabesar, jalan-Nya kadang kala tidak sesederhana pikiran kita. Allah tidak bisa diatur oleh kita, Dia Allah yang rancangan-Nya sempurna. Kedua, firman Tuhan tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Pesannya belum tentu membuat kita senang, tetapi pasti membuat kita berbalik kepada-Nya dan semakin mengenal-Nya. Terakhir, kita harus percaya bahwa dalam segala situasi hidup, Dia tidak pernah meninggalkan saat kita berada dalam situasi terburuk. Allah tidak pernah bingung atau panik, semuanya ada di dalam kendali-Nya.

Hidup di dalam Tuhan tidak selalu baik-baik saja, tetapi Allah yang terbaik tahu apa yang terbaik bagi kita. Janji-Nya selalu ditepati-Nya dan Dia selalu memegang kendali seluruh perjalanan hidup kita.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah merasa kecewa kepada Tuhan karena harapan Anda tidak terwujud?
  • Bagaimana Anda bisa tetap memercayai Tuhan bahwa Dia baik, sekalipun yang kita alami buruk?