Bagikan artikel ini :

Kesaksian hingga akhir zaman

 

1 Korintus 11:17-32

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. -1 Korintus 11:26

Monumen adalah bangunan yang didirikan untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting sebagai peringatan atas kejadian di masa lalu. Salah satu monumen peringatan yang dibangun di Bandung, yaitu Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana pada tanggal 23 Agustus 1995. Monumen ini menceritakan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat dalam melawan penjajahan, baik bangsa Belanda, Inggris, maupun Jepang. Monumen ini didirikan supaya generasi muda yang berkunjung ke monumen ini dapat mengetahui betapa besar pengorbanan rakyat Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah.

Perjamuan Kudus juga menjadi “monumen” bagi setiap orang percaya untuk mengingat betapa besar pengorbanan Tuhan Yesus Kristus demi menyelamatkan umat manusia. Perjamuan Kudus menjadi sakramen yang harus kita jalankan terus-menerus untuk menyatakan betapa besar kasih-Nya kepada kita. Sakramen bukan hanya sekedar simbol belaka, tetapi juga menjadi sarana bagaimana kasih rahmat Allah dinyatakan kepada orang-orang yang berdosa. Paulus menyatakan bahwa ketika makan roti dan minum anggur, kita harus memberitakan kematian Kristus Yesus sampai akhir zaman. Inilah kesaksian sekaligus berita kepada banyak orang bahwa Kristus telah mati dan menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat. 26:28).

Perjamuan Kudus bukanlah sebuah ritual biasa saja. Kita haruslah serius dalam menjalankan ibadahnya. Paulus berkata bahwa Perjamuan Kudus bukanlah sekadar jamuan makan dan minum semata. Saat Perjamuan Kudus, kita harus menguji diri kita sendiri, menyadari bahwa kita orang berdosa, dan memohon ampun atasnya (ay. 28). Dengan demikian, Perjamuan Kudus dapat menjadi berkat dan bukannya laknat. Iman kita kembali dikuatkan dan diteguhkan karena Kristus rela mati bagi kita dan memberikan segalanya untuk menebus kita dari kebinasaan. Kita pun diingatkan bahwa hidup manusia sangatlah berharga karena nyawa menjadi harga yang harus dibayarkan untuk menyelamatkan kita. Marilah, seperti Paulus katakan dalam Roma 12:1, kita juga mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan di hadapan Allah.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana Anda memaknai Perjamuan Kudus di dalam melakukan ibadah?
  • Sudahkah Anda menyaksikan pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan umat manusia kepada orang lain?