Bagikan artikel ini :

Lakukan Semua Untuk Kemuliaan Tuhan

1 Korintus 10:23-33

Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
- 1 Korintus 10:31

Manusia melakukan sesuatu dengan berbagai motivasi. Filsuf kuno Yunani, Plato, membagi motivasi sesuai dengan tiga bagian tubuh manusia: kepala, dada, dan perut. Perut mewakili hasrat dan nafsu badani–nafsu makan, seks, kebutuhan materi atau kekayaan. Dada mewakili martabat yang mengejar kehormatan, kemuliaan, dan penerimaan. Kepala mewakili akal budi yang mencari kebenaran dan hikmat. Menurut Plato, akal budi menempati posisi tertinggi, disusul martabat, dan yang terbawah adalah hasrat dan nafsu badani. Plato menggambarkan ketiganya sebagai kereta kuda yang disetir oleh seorang kusir dan ditarik oleh dua ekor kuda. Kuda putih agung di kanan adalah martabat dan kuda hitam jelek di kiri adalah hasrat dan nafsu badani. Kedua kuda itu harus takluk kepada sang kusir, yakni akal budi manusia.

Pengajaran firman Tuhan hari ini jelas berbeda dengan pemikiran Plato. Menurut firman Allah yang paling tinggi bukanlah akal budi manusia melainkan kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah satu-satunya motivasi yang benar untuk semua perbuatan dan tindakan manusia. Entah kita makan atau minum atau melakukan hal-hal yang lain, semua harus diperuntukkan bagi kemuliaan Allah. Menurut Plato, akal budi adalah yang tertinggi. Hasrat badani dan martabat harus ditaklukkan di bawah kontrol akal budi. Namun menurut firman, semua harus takluk di bawah kehendak Allah dan untuk kemuliaan Allah.

Semua bagi kemuliaan Allah. Kebenaran ini menyatakan bahwa firman Allah tidak membuat strata perbedaan bagi akal budi, martabat, dan hasrat badani. Baik kepala, dada, maupun perut adalah sama karena ketiganya adalah ciptaan Allah yang baik. Kepala tidak melebihi dada dan perut dan perut tidak lebih rendah dari dada dan kepala. Ketiganya berbeda karena fungsinya berbeda. Namun, ketiganya harus ditaklukkan di bawah kehendak Allah karena semuanya telah tercemar oleh dosa. Baik akal budi, martabat, maupun hasrat badani manusia perlu disucikan dan ditebus dalam Yesus Kristus. Mari bawa seluruh keberadaan kita sebagai anak-anak Tuhan untuk kemuliaan Bapa di Sorga.

Refleksi Diri:

  • Sebagai orang Kristen, apa hal-hal yang Anda pikir dan lakukan seperti orang dunia yang lebih meninggikan akal budi?
  • Bagaimana hal-hal sederhana seperti makan, minum, memasak atau berkebun, dapat Anda lakukan untuk kemuliaan Allah?