Bagikan artikel ini :

Layak Mengikuti Perjamuan Tuhan

1 Korintus 11:23-32

dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!
- 1 Korintus 11:24-25

Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk mengikuti Sakramen Perjamuan di gereja sebagai pengingat betapa besar kasih-Nya kepada kita, saat tubuh-Nya dipecah-pecahkan dan darahnya tercurah demi pengampunan dosa kita. Perjamuan Kudus berguna sebagai dorongan untuk secara periodik menilai diri (self correction) dalam arti mengadakan koreksi atas iman, hati, dan pikiran masing- masing apakah sudah sungguh menghormati karya Kristus dan hidup dalam pertobatan.

Kita sepatutnya mengikuti Perjamuan di gereja dengan cara yang layak. Apa yang dimaksud layak? (1) Perhatikan kondisi rohani, kita harus menguji diri sendiri (ay. 28) Kita perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menghindari dosa sebelum mengikuti perjamuan. Ini harus diperjuangkan oleh setiap orang percaya. Jika jatuh ke dalam dosa, maka terlebih dahulu memohon ampun dari Tuhan (1Yoh. 1:9). (2) Perhatikan juga hubungan dengan sesama, terutama orang-orang seisi rumah kita. Biarlah sebelum mengikuti perjamuan, kita dalam situasi sedamai mungkin. (3) Perhatikan pakaian yang kita gunakan. Saat menghadiri pesta pernikahan kita pasti mengenakan gaun dan pakaian pesta, bukan kaos oblong dengan jins, karena itu tidak pantas. Kita bisa dianggap tidak menghormati orang yang mengundang. Bayangkan kita diundang pesta perjamuan oleh Tuhan, hendaklah kita mengenakan pakaian yang pantas.

Jadi, cara yang layak menyangkut persiapan rohani, emosi dan fisik. Ayat 27 menegaskannya, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” Di antara semua persiapan tersebut, hal terpenting adalah pengakuan kita kepada Tuhan Yesus, “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.” (ay. 29)

Roti dan anggur merupakan simbol tubuh dan darah Yesus. Maknai roti dan anggur dengan sungguh-sungguh karena itulah arti penebusan dosa yang sebenarnya dilakukan oleh-Nya dan bukti betapa mahal harga yang dibayar-Nya untuk menebus dosa Anda.

Salam Perjamuan dengan cara yang layak.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana selama ini persiapan Anda dalam mengikuti Sakramen Perjamuan? Apakah dengan cara yang layak?
  • Apakah makna roti dan anggur membuat Anda menyadari betapa besar kasih Yesus dan betapa mahal harga penebusan dosa yang Dia berikan?