Bagikan artikel ini :

Letih, Lesu, Dan Berbeban Berat (1)

Matius 11:25-30

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
- Matius 11:28

Seseorang bertanya kepada temannya, “Mengapa kamu kelihatan letih, lesu, dan berbeban berat?” Apakah pertanyaan yang sama sedang berkecamuk dalam pikiran Anda? Ketika energi fisik terkuras berlebihan sehingga badan keletihan, kita hanya perlu beristirahat tidur untuk memulihkannya. Namun, ketika energi pikiran dan perasaan terkuras habis, istirahat dan tidur mungkin tidak bisa memulihkan kondisi kita. Bahkan justru terkadang membuat kita sulit tidur. Energi terkuras karena apa yang kita alami di luar perkiraan dan kita kurang siap menghadapinya. Pikiran diforsir menemukan jalan keluar, tetapi semua nampak gelap, buntu, dan tidak jelas.Saat ini, kita mungkin masih diperhadapkan dampak kondisi pandemi Covid 19. Kita memikirkan dan menginginkan jawaban segera supaya pandemi berakhir. Kita hanyut dalam keletihan, kelesuan, dan beban berat karena pikiran dan perasaan kita terarahkan pada perhitungan akumulasi kesulitan hidup, baik terhadap studi anak-anak, pekerjaan/usaha keluarga atau kesehatan kita. Apa yang kita lakukan dalam situasi seperti ini? Ingatlah dan resapi di dalam hati ajakan lembut Tuhan Yesus di atas.Tuhan Yesus mengundang kita mendekat kepada-Nya, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-mu.” Jelas ini merupakan ajakan Yesus bagi setiap orang yang mendengarkan panggilan-Nya. Undangan ini bukanlah sekadar ditujukan kepada setiap orang yang telah bekerja keras karena Yesus tidak sedang berbicara tentang pekerjaan melainkan kebutuhan. Undangan ini diberikan kepada mereka yang dalam kesulitan, siapa saja yang berbeban berat boleh datang. Tidak ada seorang pun yang dilewatkan ajakan ini, asal bersedia datang ia boleh mengambil bagian. Undang-an Yesus meskipun tidak memiliki batas waktu, tetapi sifatnya segera karena kelegaan yang Dia tawarkan benar, nyata, dan sungguh kita butuhkan.Saudaraku, marilah datang segera ke hadirat-Nya. Rasakan pelukan kasih-Nya meringankan beban Anda. Yesus ada di samping Anda turut merasakan keletihan Anda, bersama Dia kita diajar kuat dan tegar menghadapi tantangan hidup. Mari sambut ajakan-Nya, penuhi undangan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apa beban hidup yang pernah/sedang Anda alami yang membuat Anda letih lesu dan berbeban berat? Sudahkah Anda menyambut undangan Yesus?
  • Bagaimana Anda meresponi undangan lembut Yesus? Apa langkah praktis yang Anda lakukan untuk mendekat kepada-Nya?