Bagikan artikel ini :

Menanti Tuhan Dengan Aktif

Matius 25:1-13

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
- Roma 8:25

Masa Adven merupakan masa penantian sebelum Natal. Istilah “adven” sendiri berasal dari bahasa Latin “adventus”, yang berarti datang. Jadi masa Adven adalah masa ketika kita menanti seseorang yang akan datang. Matius 25:1-13 menggambarkan apa yang dapat membuat kita kehilangan makna Adven. Sepuluh gadis yang diceritakan pada perikop ini adalah para sahabat mempelai perempuan yang menanti mempelai laki-laki untuk mengiringinya ke pesta pernikahan.

Situasi saat itu, mempelai laki-laki tidak datang sesuai waktu yang ditentukan. Lima dari sepuluh gadis bersikap bijaksana dengan mempersiapkan minyak tambahan supaya pelita mereka tetap menyala. Namun, lima gadis lainnya tidak siap. Ketika pelita padam dan mereka pergi membeli minyak, ternyata mempelai laki-laki datang. Kelima gadis yang bodoh akhirnya tidak bisa masuk ke tempat perjamuan karena terlambat datang dan pintu sudah ditutup.

Dari perumpamaan ini, kita belajar bahwa ketika menanti, kita tidak boleh bersikap pasif. Kita harus bersikap aktif dengan mempersiapkan diri bagi kedatangan kembali Kristus ke dunia, yaitu pada akhir zaman.

Tindakan menanti merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam kekristenan. Hal itu dapat mengeringkan fisik dan jiwa kita, kecuali jika ada pengharapan di dalam Tuhan. Bagi orang percaya, menanti bukanlah sesuatu yang sia-sia dan menyebabkan putus asa, melainkan suatu keyakinan bahwa pada akhirnya Tuhan-lah yang akan membereskan segalanya. Termasuk jika ternyata Dia tidak bertindak dalam cara dan kerangka waktu yang kita pikirkan. Yesaya 40:31 mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Ketika menanti dengan aktif (tidak pasif), kita melatih kepuasan hati, kelembutan, dan kerendahan hati. Semua karakter ini merupakan hasil kerjasama Roh Kudus dan diri kita. Nantikanlah kedatangan Yesus dengan sikap hati penuh kerinduan dan dengan motivasi yang benar. Kedatangan-Nya adalah masa perwujudan janji-janji-Nya bagi orang yang sudah percaya dan menerima-Nya di dalam hati.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana sikap Anda selama ini dalam menantikan kedatangan kembali Tuhan Yesus ke dunia?
  • Apakah Anda sudah memiliki sikap yang benar dalam masa penantian tersebut?