Bagikan artikel ini :

Menguji keaslian Iman

Kejadian 22:1-19

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal. 
-Ibrani 11:17

Salah satu cara menguji keaslian emas adalah dengan memakai cairan asam nitrat. Kita cukup meneteskan satu tetes asam nitrat pada logam yang diuji dan menunggu reaksi yang muncul. Jika reaksi yang timbul berwarna kuning keemasan menandakan logam tersebut adalah kuningan yang dilapis emas. Jika reaksi berwarna hijau berarti logam tersebut sebenarnya besi berlapis emas. Jika muncul warna susu maka logam tersebut adalah perak berlapis emas. Namun, jika tidak terjadi reaksi apa-apa maka bisa dipastikan keaslian emas tersebut.

Perikop hari ini menceritakan bagaimana Tuhan menguji keaslian iman Abraham kepada-Nya. Ujiannya berat, meminta Abraham mengorbankan Ishak, anak laki satu-satunya, sebagai persembahan kepada Tuhan. Memang tradisi saat itu, jika seorang benar-benar mengasihi dewa atau ilah sembahannya maka persembahan yang terbaik adalah anaknya sendiri. Tuhan meminta Abraham untuk membawa Ishak ke gunung Moria dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.

Bagaimana reaksi Abraham? Apakah Abraham marah dan menolak permintaan Allah? Pasti Abraham sangat kebingungan. Bagaimana mungkin Allah melupakan janji-Nya kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar sedangkan ia diminta mempersembahkan anaknya? Bagaimana bisa Allah menjadikannya bangsa besar kalau tidak memiliki anak? Walaupun banyak pertanyaan muncul dalam benaknya, Abraham tetap taat dan melakukan apa yang Allah perintahkan kepadanya.

Allah sangat senang mengetahui keaslian iman Abraham telah teruji. Abraham tidak segan-segan menyerahkan anaknya kepada Allah. Melihat ketaatan Abraham, Allah akhirnya menyediakan seekor anak domba sebagai pengganti Ishak. Allah bahkan menegaskan kembali janji-Nya kepada Abraham bahwa ia akan memiliki keturunan yang sangat banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi lautan, serta keturunannya akan menguasai negeri musuh-musuhnya.

Belajarlah dari teladan Abraham. Jika ingin menerima berkat janji Tuhan maka Anda harus hidup dalam iman kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jadikan Allah satu-satunya pribadi yang kita sembah, bukan salah satunya. Janganlah fokus menyembah pada harta atau segala hal yang ada di dunia. Miliki hati yang murni untuk menyembah Yesus maka Dia akan memberkati hidup Anda.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana sejauh ini keaslian iman dan ketaatan Anda kepada Tuhan?
  • Komitmen apa yang ingin Anda lakukan untuk lebih sungguh dalam menyembah Tuhan?