Bagikan artikel ini :

Ngakunya Saja Takut Tuhan

Yunus 1

“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
- Yunus 1:2-3a

Yunus adalah nabi yang hebat. Betapa tidak, ia satu-satunya nabi yang ditelan ikan besar tetapi berhasil bertahan hidup. Tak ada nabi lain yang punya pengalaman sedramatis Yunus. Tuhan Yesus juga menyebut nama Yunus untuk mengaitkan pengalamannya tiga hari dalam perut ikan dengan tiga hari Dia di dalam kubur. Yunus pengkhotbah hebat. Sekali berkhotbah, ratusan ribu orang bertobat.

Namun, Yunus juga orang yang bermasalah. Dalam Yunus 1:9, ia mengaku, “Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.” Di sinilah problemnya. Di satu sisi ia mengaku takut Tuhan dan mengakui Tuhan adalah pencipta semesta tetapi di sisi lain ia melarikan diri dari Tuhan. Ini pengakuan yang kontradiktif. Ngakunya saja takut Tuhan tetapi sebenarnya sikap dan perbuatan Yunus tidak menyatakan hal itu. Apakah Yunus tidak tahu bahwa sia-sia ia melarikan diri dari Tuhan? Bahwa Tuhan Mahahadir dan Mahatahu? Kalau kita memerhatikan pengakuannya dalam ayat 9, jelas Yunus mengenal siapa Tuhan dan karakter-Nya. Ia tahu dan sadar betul bahwa pelariannya akan sia-sia.

Ada perbedaan antara mengaku percaya Tuhan dengan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Mengaku takut Tuhan adalah pengakuan di mulut, seperti yang Yunus ucapkan. Sedangkan ketaatan adalah pengakuan yang dinyatakan dalam perbuatan nyata. Jika kita mengatakan, “Saya orang Kristen, saya takut Tuhan” tetapi kelakuan sehari-hari tidak menunjukkan kita takut Tuhan, maka pengakuan itdusta belaka. Menjadi orang Kristen adalah menjadi orang yang konsisten. Orang Kristen adalah orang yang menyelaraskan pengakuannya dengan perbuatannya; pikirannya dan perasaannya dengan perbuatannya. Jika kita menghilangkan salah satu unsur itu, maka kita bukanlah orang Kristen.

Jangan cuma ngaku-ngaku sebagai orang Kristen. Jadilah anak Tuhan yang selaras antara apa yang Anda percayai dalam perkataan dengan yang apa Anda lakukan melalui perbuatan. Biarlah melalui diri Anda, orang lain bisa melihat wujud nyata kasih Tuhan Yesus kepada setiap manusia.

Refleksi Diri:

  • Sudahkah Anda menjadi orang Kristen yang selaras antara perkataan dengan perbuatan?
  • Apa yang ingin Anda lakukan untuk menyatakan bahwa Anda adalah orang Kristen yang takut Tuhan?