Bagikan artikel ini :

Panggilan mulia seorang Ibu

Lukas 1:26-38

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
-Lukas 1:38a

Perkataan ini terucap dari bibir wanita, seorang ibu yang luar biasa. Tak heran ia terpilih menjadi ibunya Tuhan Yesus. Semua manusia yang pernah ada di bumi lahir dari rahim seorang ibu, kecuali Adam dan Hawa yang diciptakan Allah dari debu tanah dan tulang.

Hari ini adalah Hari Ibu. Walaupun cuma tiga huruf I-B-U, tapi menjadi seorang ibu tidak semudah pengucapannya. Ibu adalah sebuah panggilan yang butuh totalitas. Ibu harus “buka” sepanjang hari, 24 jam. Ibu harus siap sedia melayani, tidak ada cuti. No holiday, because everyday is Holy Day for a mother.

Hidup ini rumit. Oleh karena itu, jangan lagi ditambah rumit ya Bu-Ibu! Jalani panggilan Anda sebagai seorang ibu dengan tekun dan setia. Ikuti jam dinas Anda. Hadapi rutinitas harian Anda dengan sukacita. Nikmati dan syukuri dengan senyum seorang ibu. Seorang ibu dituntut untuk bisa ini dan itu. Menguasai job multitasking, bisa mengajar, memasak, membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, dan segala pekerjaan rumah tangga lainnya. Ia juga harus bisa meredam amarah dan sanggup menanggung penderitaan. Semua ada di pundak seorang ibu.

Maria juga tidak mudah menerima statusnya sebagai ibu dari seorang Mesias. Maria harus menerima kehamilan yang terjadi akibat karya Roh Kudus. Maria yang baru bertunangan dengan Yusuf, belum menikah, tapi sudah terlebih dahulu mengandung. Tidak mudah menghadapi tanggapan orang lain mengenai kehamilannya demi menjalankan panggilan Tuhan. Bahkan di akhir hidup Yesus, Maria harus rela menyaksikan anaknya mati di atas kayu salib. Tentu hatinya teriris melihat buah hatinya mengalami penderitaan berat. Namun, semuanya Maria jalani dengan setulus hati.

Jalani, syukuri, dan nikmati status Anda, ya Bu-Ibu! Sama seperti Maria yang dengan rela hati menerima panggilannya untuk menjadi ibu. Maria tunduk pada perkataan dan kehendak Bapa untuk melahirkan Sang Juruselamat bagi dunia yang berdosa ini. Untuk para suami, jangan lupa untuk selalu menyayangi ibu dan ibu anak-anak Anda.

Selamat Hari Ibu.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana Anda menjalankan panggilan sebagai seorang ibu selama ini? Apa yang harus diperbaiki?
  • Sebagai anak atau suami, apa yang Anda sudah lakukan untuk menghargai panggilan ibu atau istri Anda?