Bagikan artikel ini :

Pemahaman Tentang Berkat

Wahyu 3:14-22

Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
- Mazmur 40:6

Apa yang paling sering dipahami orang Kristen tentang kata “berkat”? Jika pendeta berkhotbah demikian, “Saudara ingin hidupnya diberkati Tuhan? Saudara ingin berkat melimpah dari Tuhan?” maka kebanyakan jemaat berpikir, Amin Tuhan, aku pengen uang yang banyak. Aku mau beli mobil baru. Aku pengen ke luar negeri, hutang-hutang lunas. Seringkali “berkat” diidentikkan dengan uang (kekayaan). Tidak jarang saat mendengar seseorang berkata, “Saya baru terima berkat Tuhan nih…” pemahaman kita berasumsi, oh… ia baru terima uang!

Jika kita memahami berkat Tuhan hanya melulu uang saja, ini mengakibatkan pemahaman yang keliru. Salah memahami bahwa orang yang punya banyak uang adalah orang yang pasti diberkati Tuhan. Akibatnya, kalau melihat orang kaya, kalimat selanjutnya yang meluncur, “Ia diberkati Tuhan dengan luar biasa yah!” Tuhan seperti mesin ATM yang siap sedia mengucurkan dana kepada anak-anak-Nya. Faktanya, berkat Tuhan tidaklah identik dengan kekayaan tetapi berarti hal-hal lain juga, seperti kesehatan, kedamaian, bahkan terlebih keselamatan di dalam Kristus.

Contoh firman Tuhan yang bisa kita lihat adalah jemaat Laodikia. Mereka hidupnya makmur. Mereka kaya, tidak kekurangan apa pun. Namun justru Tuhan Yesus mencela mereka karena di hadapan Tuhan, mereka miskin, telanjang, buta, dan sebagainya. Kita bisa belajar dari jemaat Laodikia bahwa kekayaan materi dalam diri seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan kekayaan rohaninya, bahkan bisa berbanding terbalik. Berkat seharusnya membuat kita lebih dekat kepada Tuhan, bukan menjauhkan dari-Nya. Tuhan bisa memberkati dengan uang, tetapi berkat Tuhan juga dilimpahkan dalam bentuk-bentuk yang lain. Sebuah pujian dengan syair indah berbunyi: berkat Tuhan mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasih-Nya. Berkat Tuhan bisa membawa seseorang lebih mengasihi Tuhan Yesus dan tenang dalam menghadapi hidup. Bukan karena uang, tetapi karena penyertaan-Nya. Orang yang melihat berkat Tuhan hanya sekadar uang, hidupnya pasti sering merasa susah hati. Namun, orang yang memandang berkat Tuhan melampaui uang, hidupnya akan penuh dengan ucapan syukur. Mari benahi pemahaman kita mengenai berkat!

Refleksi Diri:

  • Mengapa orang Kristen seringkali menyamakan berkat Tuhan dengan uang?
  • Coba sebutkan tiga berkat Tuhan (bukan berupa berkat uang) yang Anda rasakan selama satu minggu ini!