Bagikan artikel ini :

Prioritas Utama: DOA

Lukas 5:12-16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
- Lukas 5:16

Too Busy Not to Pray adalah judul sebuah buku karya Bill Hybels. Judul buku tersebut menggelitik pikiran sekaligus menegur sebab ketika sibuk justru kita sering tidak berdoa. Inilah pergumulan banyak orang Kristen. Kita terlalu sibuk dengan rutinitas harian. Apalagi bagi para profesional yang juga menjadi aktivis gereja. Terlalu banyak hal-hal yang terlihat mendesak untuk dilakukan, termasuk membuka medsos menjadi “aktivitas wajib” bagi sebagian besar orang pada zaman era digital ini. Akibatnya, doa menjadi aktivitas yang tidak berarti dan salah satu hal yang sangat mudah kita coret dari jadwal harian kita, bukan?

Sebenarnya, satu-satunya manusia yang paling berhak mencoret aktivitas doa dari jadwal hariannya adalah Yesus Kristus. Sebab sebagai Anak Allah, Dia memiliki kuasa yang tidak terbatas untuk mengendalikan dunia. Dia juga memiliki relasi yang erat dengan Bapa-Nya. Meskipun demikian, aktivitas doa tetap menjadi prioritas paling utama dalam kehidupan Yesus. Berulang kali Lukas menulis Yesus berdoa (3:21; 6:12; 9:18, 28-29; 11:1; 23:46). Bahkan ketika semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan Yesus, Dia tetap mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa (ay. 16). Yesus mengajarkan bahwa doa harus menjadi prioritas paling utama justru pada saat-saat ketika kita sibuk dan penuh tekanan.Terlalu sibuk? Justru seharusnya berdoa.

Adalah keliru jika seorang pelayan Tuhan terlalu sibuk melayani Tuhan sampai-sampai tidak lagi memiliki waktu untuk berelasi dengan Tuhan yang ia layani. Ia bagaikan sebuah layang-layang yang ingin terbang tinggi lalu memutuskan benang tali layangan karena dirasa menghambatnya. Akibatnya layang-layang terbang tanpa arah dan tujuan, akhirnya jatuh terhempas di tanah.

Marilah kita meneladani Yesus. Jika Anak Allah saja memprioritaskan doa maka kita pun tidak bisa mengabaikan doa dalam kehidupan kita. Prioritaskan waktu datang ke hadirat Tuhan, “tetaplah berdoa” (1Tes. 5:17) karena di balik doa, ada berkat kekuatan, penghiburan, damai sejahtera dan ketenangan. Kapan terakhir kali Anda berdoa?

Refleksi diri:

  • Bagaimana kehidupan doa Anda saat ini? Apakah doa menjadi prioritas yang paling utama Anda?
  • Apa komitmen yang Anda ingin ambil dalam memprioritaskan berdoa?