Bagikan artikel ini :

Sandaran yang abadi

Lukas 21:5-11

TUHAN adalah kota bentengku dan Allahku adalah gunung batu perlindunganku.
- Mazmur 94:22

Apakah Anda dapat menyebutkan tujuh keajaiban dunia pada zaman kuno? Ya, Anda benar. Piramid di Mesir. Kebanyakan orang hanya mengingat Piramid karena hanya bangunan inilah yang masih ada sampai sekarang.
Enam bangunan lain yaitu, Taman Gantung Babilonia, Irak; Kuil Artemis di kota kuno Efesus, Turki; Mausoleum Halicarnassus, Turki; Patung raksasa Zeus di Olimpia, Yunani; Colossus of Rhodes, Yunani; dan Mercusuar Alexandria, Mesir sudah musnah.

Murid-murid Yesus membanggakan bait suci di Yerusalem yang megah. Mereka menganggap karena itu bait Allah, maka akan abadi. Mereka meletakkan pengharapan kepada gedung yang bagus dan hasil karya manusia yang luar biasa.

Akan tetapi Tuhan Yesus berkata “Apa yang kamu lihat di situ – akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (ay. 6). Tuhan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya tentang kesia-siaan meletakkan harapan pada manusia dan buatan tanganya. Tidak ada buatan manusia yang bertahan selamanya, termasuk bait suci yang dianggap sebagai tempat kediaman Tuhan. Kenyataannya, Tuhan tidak berdiam dalam bangunan buatan manusia (lih. Kis. 7:48).

Kepada apa atau siapa Anda berharap hari ini? Apa yang Anda bangga-banggakan? Apakah itu betul-betul patut menjadi sandaran? Apakah itu betul-betul sandaran yang kokoh? Hal apakah yang Anda usahakan dengan susah payah karena Anda berpikir itu abadi? Atau Anda sedang berharap pada kabut yang sebentar lenyap?

Letakkanlah pengharapan Anda pada Allah yang hidup. Dia yang tidak pernah berubah. Dia yang kasih setia-Nya tak berkesudahan. Berdoalah agar Anda sanggup melepaskan diri dari kelekatan pada hal-hal yang fana. Mintalah Allah menyingkirkan segala hal yang menghalangi Anda untuk menaruh harapan hanya pada Dia. “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah” (Mzm. 62:6-7).

Refleksi Diri:

  • Adakah sandaran lain selain Allah yang menjadi pengharapan Anda selama ini?
  • Kenapa hanya Allah yang bisa dijadikan sandaran yang abadi dan kokoh?