Bagikan artikel ini :

Si Bungsu Pulang

Lukas 15:11-32

Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
- Lukas 15:20b

Si bungsu pulang!” itulah teriakan gembira menyambut anak bungsu yang telah lama meninggalkan rumah. Ia telah lama tanpa kabar, menjalani dunianya sendiri. Ada hal yang menyenangkan tapi ada juga yang memahitkan, sampai makan pun susah.

Hidup mengembara nampak menyenangkan, tapi bahagia sesungguhnya adalah ketika ia pulang. Si anak pembangkang disambut, seakan pulang bagai pahlawan. Ayahnya berlari menyambut, merangkul, dan menciumnya. Sungguh mengangkat hati anak ini yang telah patah. Bagaimana pun pulang ke rumah bapanya adalah hal yang jauh lebih indah. Padahal ia sudah siap jadi budak ketika pulang. Inilah kehidupan. Pulang itu indah tapi jangan lupa persiapkanlah diri.

Saudaraku banyak kisah seperti si bungsu. Karena itu, marilah memandang hidup dengan lebih bijak agar ketika pulang, kita tidak seperti orang yang kalah.

Ada suka dalam setiap cerita
Walau duka sering terselip dalam tawa
Mari belajar dari kehidupan...

Belajarlah melihat lebih jauh dari fenomena
Tidak semua yang diam itu bisu
Tidak semua yang menangis itu lemah
Tidak semua yang mengangguk itu benar setuju
Dan juga tidak semua yang terlibat itu mampu.

Jika diperhatikan, tidak semua yang nampak kasar itu kejam
Amatilah, tidak semua yang dermawan itu adil
Cermatilah, tidak semua orang yang polos itu bodoh.

Teruslah bergerak tanpa takut akan terjatuh
Belajar dari kesalahan membuat kita menjadi semakin kuat
Belajar dari kebodohan membuat kita terus bergerak
Bersikaplah tulus tanpa imbalan fulus
Bersikaplah iklas tanpa hati yang memelas.

Berjuanglah untuk apa pun yang pantas
Tapi jangan lupa bersiap untuk pulang
Tuhan Yesus telah siapkan Sorga buat orang yang percaya.
Itulah Rumah Bapa.

Menyaksikan jasad rekan sepelayanan terbujur kaku, di hati ini pun bertanya, sudahkah jiwaku mempersiapkan untuk pulang? Salam (belum) pulang.

Refleksi Diri:

  • Jika Anda dipanggil pulang hari ini, sudahkah Anda siap bertemu Bapa di Sorga?
  • Apa yang perlu Anda persiapkan sekarang agar siap ke Rumah Bapa?