Bagikan artikel ini :

Tegar Walau Sukar

Markus 6:14-29

Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia.
-Markus 6:17-19

Seseorang yang berani berdiri teguh karena keyakinannya akan panggilan Tuhan seringkali tidak populer dan dihindari orang, termasuk dalam kekristenan. Ia berani tetap melawan arus sambil berjalan dalam keyakinannya akan kebenaran.

Ayat emas di atas menulis kisah Yohanes Pembaptis, yang menyuarakan kebenaran, menegur yang salah, meluruskan yang bengkok, dan meratakan jalan yang berlubang. Memang dengan kebenaran yang ia pegang, hidupnya berakhir tragis. Itulah kenyataan. Seringkali yang benar dan punya pandangan yang jelas, tidak didukung malah dimusuhi. Sebaliknya yang tidak benar dan tidak jelas pandangannya, malah didukung. Yohanes Pembaptis mati karena kebenaran, kejelasan hidup, dan pandangannya. Hidupnya menjadi inspirasi karena kegigihan dan ketegaran anak Tuhan yang memperjuangkan kebenaran walau harus tidak populer dan ditinggalkan.

Saudaraku, sekecil apa pun perbuatan dan perjuangan kita, tapi jika itu berdasar kebenaran dan kehendak Tuhan, perjuangkanlah! Meski karena keyakinan kita ada harga yang harus dibayar, teruslah menjadi alat saksi Tuhan Yesus. Walau sukar, mungkin orang sekitar ingin membakarnya, tapi Tuhan akan membuatnya mekar.

Berbahagialah, bukan karena segala sesuatu baik tetapi karena kamu mampu melihat hal baik dari sesuatu yang tak dimengerti dan dilihat orang.
Pernah berjuang lalu dipatahkan?
Pernah berharap lalu dikecewakan?
Sakitkah? Bersabarlah..
Allah tak tidur hidupmu sudah diatur
Berusaha saja, berdoa saja, dan tetap berdiri atas hal yang benar.
Semuanya akan indah pada waktu-Nya.
Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai, tawa di setiap air mata, berkat di setiap cobaan, dan jawaban dari setiap doa.

Salam tegar karena benar.

Refleksi Diri:

  • Apa kebenaran yang pernah Anda pegang teguh sampai-sampai Anda harus dihindari atau bahkan dimusuhi orang lain?
  • Apa hal indah yang Anda dapatkan saat memegang kebenaran Allah tersebut?