Bagikan artikel ini :

The Watchman Of The People (Penjaga Bagi Umat)

Yehezkiel 33:1-11

EKSPRESI PRIBADI

Menyongsong bulan misi Maret 2021 khususnya di masa pandemi, kita mau lakukan evaluasi apakah tugas kita untuk menyampaikan kabar keselamatan telah kita kerjakan? Apakah perlu dibentuk Satgas (Satuan Tugas) agar penyampaian kabar keselamatan berderap bersama dan efektif? Seperti juga Satpam atau Satuan Pengamanan adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk untuk melakukan keamanan fisik (physicalsecurity) di lingkungannya. Apabila ada kejadian yang mengganggu ketertiban keamanan seperti pencurian misalnya, maka petugas security yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan, yang harus menjadi saksi dan yang harus mempertanggungjawabkan kejadian tersebut. Nabi Yehezkiel dipanggil oleh Tuhan untuk menjaga keselamatan bangsa Israel. Ia diberi tugas untuk memperingatkan bagaimana umat Israel seharusnya hidup di hadapan Tuhan. Apakah tanggung jawab untuk menyampaikan kabar keselamatan itu juga menjadi panggilan dalam hidup Anda?

EKSPLORASI FIRMAN

Nabi Yehezkiel melayani dalam suatu masa sebelum dan sesudah jatuhnya Yerusalem pada tahun 586 SM. Pelayanan Yehezkiel mencakup mereka yang tinggal di Yerusalem maupun mereka yang dibawa pembuangan di Babel. Tuhan berbicara langsung kepada Yehezkiel, “Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku” (33:1). Kabar keselamatan dan seruan untuk bertobat harus disampaikan kepada Israel. Penekanan yang besar dan mendasar terletak pada soal tanggung jawab untuk menyampaikan dan memperingatkan umat Tuhan di mana saja dan kapan saja.

  1. Tuhan berkenan menetapkan kita menjadi penjaga bagi umat-Nya (ay. 7)

Nabi Yehezkiel ditetapkan Tuhan menjadi penjaga, yaitu orang yang harus memperingatkan umat bagaimana harus hidup benar di mata Tuhan. Jangkauan pelayanan Yehezkiel meliputi segenap umat, baik “teman-teman sebangsamu” (ay. 2) atau “kaum Israel” (ay. 7) maupun siapa saja yang disebut “orang jahat” (ay. 8) atau “orang fasik” (ay. 11). Peringatannya jelas bahwa orang jahat harus bertobat dari kejahatannya. Teringat kisah Kain setelah memukul Habel adiknya lalu membunuhnya, “Firman TUHAN kepada Kain: Di mana Habel, adikmu itu? Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” (Kej 4:9). Tuhan tentu sayang umat-Nya dan mengatur tata kehidupan agar ada yang menjadi penjaga bagi umat-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita agar bisa menjadi penjaga bagi saudara kita, baik seiman maupun bukan atau belum seiman. Kita tetap menyampaikan kabar keselamatan dan peringatan agar mereka sekalian bertobat.

  1. Tuhan akan meminta pertanggungan jawaban dari kita (ay. 6)

Yehezkiel diberi sekali lagi tugas yang sama seperti yang diberikan waktu ia dipanggil (Yeh 3:17-21), dan diingatkan bila tidak melakukan tugasnya sebagai penjaga, maka segala tanggung jawab atas perbuatan jahat orang atau satu bangsa akan ditanggungkan kepada penjaganya, “Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu”dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu” (ay. 9). Memang tugas nabi Yehezkiel tersebut tidak semata-mata menjadi tanggung jawab Yehezkiel sendiri, tetapi juga menjadi tanggung jawab masing-masing atas apa yang dilakukannya. Tugas penjaga hanya bertanggung jawab mengingatkan dan menegur, namun semuanya kembali kepada tanggung jawab umat sendiri juga untuk merespon peringatan dan teguran. Intinya adalah bertanggung jawab itu sangat penting.

  1. Tuhan tidak menghendaki umat-Nya binasa (ay. 11)

Melalui tugas yang diberikan kepada nabi Yehezkiel, kita mendapati bahwa Tuhan tidak pernah menghendaki umat-Nya binasa, “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup” (ay. 11a). Terlebih lagi kepada bangsa Israel yang adalah umat pilihan-Nya, diserukan dengan penuh kasih dan harapan, “Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (ay. 11b). Tuhan menyambut pengakuan dan pertobatan umat yang sungguh menyadari dan mengakui kesalahan sendiri. Konsep Yehezkiel tentang seriusnya tugas panggilan pertobatan itu memiliki dampak yang besar pada kita semua. Tuhan menghendaki setiap orang berbalik kepada diri-Nya untuk selamat sehingga tidak mati di dalam dosa-dosanya. Tuhan lebih berkenan kepada kehidupan daripada kebinasaan umat-Nya.

Memasuki PMPI ke-45 bulan Maret tahun 2021 ini, Tuhan kiranya mengingatkan kita agar kita peduli terhadap orang lain, “Caring for Others,” khususnya mengenai nasib kekal mereka. Kita tidak bisa tidak tergerak dan bergerak. Mari kita membentuk hati yang peduli, penuh kasih dan siap berbagi serta mau berbuat sesuatu agar orang lain dapat mendengar kabar keselamatan dan memperoleh hidup yang kekal. Bagaimanapun juga kita kan dipanggil menjadi penjaga yang mau bertanggung jawab. Ucapan syukur atas anugerah keselamatan kita adalah dengan memenuhi tanggung jawab kita demi keselamatan orang lain. Sudah sepatutnya kita juga bersyukur dan berterima kasih atas peringatan dan teguran yang disampaikan kepada kita. Ini berarti masih ada orang yang mau peduli atas kehidupan kita. Kita mau terus perbaharui tutur kata dan perbuatan kita agar berkenan dihadapan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.[YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa penting setiap orang percaya harus mengabarkan kabar keselamatan dan pertobatan?

Penerapan

Bentuk konkrit apa yang Anda dapat lakukan sebagai kepedulian Anda kepada sesama seperti yang Tuhan kehendaki?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.