Bagikan artikel ini :

Act to impact

Kisah Para Rasul 1:8

EKSPRESI PRIBADI

Semua orang menginginkan kuasa dan berebut kuasa. Apalagi di era digital seperti ini setiap orang merasa memiliki puasa ketika mereka memegang gadget di tangannya. Dengan satu klik saja mereka bisa mengkritik presiden dan para penguasa, menghancurkan atau membangun reputasi seseorang. Menyebarkan berita hoax atau memberitakan kebenaran.

EKSPLORASI FIRMAN

Pada hari itu Yesus berkumpul dengan para murid yang tidak memiliki kuasa (powerless). Mereka hanya sekumpulan orang sederhana yang tidak memiliki kedudukan penting di masyarakat. Tidak memiliki kekuatan finansial, tidak memiliki kekuasaan secara politis, tidak memiliki kedudukan di Bait Allah, tidak memiliki relasi dengan para penguasa dan juga tidak cukup memiliki kekuatan mental dan emosi untuk melihat guru mereka Yesus disalib, apalagi untuk memberitakan Injil.

Di tengah masyarakat yang sangat mementingkan kedudukan, kekayaan dan kemuliaan status sosial, para murid bukan siapa-siapa. Mereka hanya sekumpulan orang yang malang yang baru saja kehilangan guru mereka yang disalib sebagai seorang tahanan kriminal.

  1. The need of power
    Setelah peristiwa penyaliban, para murid menjadi sangat takut, mereka tersebar dan tidak berdaya. Setelah Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada para murid selama 40 hari, Yesus memberikan harapan baru bagi mereka. Harapan itu tidak terlepas dari harapan untuk berkuasa dan memiliki kekuasaan. Oleh karena itu di dalam Kisah 1:6 para murid bertanya, "Tuhan, maukah engkau pada masa ini memulihkan kerajaan Israel?" Para murid berharap agar Yesus menegakkan kekuasaan-Nya secara politik dan militer di dalam dunia.
    Yesus mengerti bahwa para murid memerlukan kuasa, namun bukan seperti kuasa yang dimiliki oleh dunia. Yesus tidak memberikan kepada para murid kekuasaan secara finansial, politik atau pun sosial, tetapi Yesus memberikan mereka kuasa dari surga. Dia memberikan kuasa yang lebih daripada yang dapat mereka harapkan dan pikirkan.
  2. The Power from The Holy Spirit
    Yesus berkata kuasa itu akan mereka miliki apabila Roh Kudus turun ke atas mereka. Kuasa itu bukan kuasa yang didapatkan melalui proses politik atau karena pengaruh kekayaan. Kuasa itu adalah anugerah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan melalui Roh-Nya yang kudus. Dengan kuasa itu para murid tidak hanya akan memimpin dunia tetapi mereka sendiri akan oleh kuasa itu.
    Kuasa itu akan memberikan mereka kemampuan untuk melihat bahwa diri mereka adalah manusia yang berdosa dan memerlukan Allah. Kuasa itu akan membawa mereka kepada pertobatan yang sejati. Kuasa itu juga akan memampukan mereka mengerti Firman Tuhan, mengalaminya dan mengalami kepenuhan di dalam Tuhan.
  3. The Power to witness
    Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas tujuan dari pemberian kuasa tersebut, yaitu agar mereka menjadi saksi Yesus, di mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Yerusalem merupakan tempat yang sangat di sulit. Di kota itu semua orang berebut kekuasaan baik di istana Herodes, Pilatus maupun di Bait Allah. Di kota itulah Yesus ditotak, dihina dan disalibkan. Di Yerusalem para murid mengalami kegagalan, meninggalkan, menyangkal dan meragukan Yesus. Tanpa kuasa dari Roh Kudus tidak mungkin para murid melakukan tindakan yang berdampak, yaitu berani memberikan Injil. Akan tetapi ketika Roh Kudus itu datang dan memberikan kuasa mereka dengan berani memberitakan kasih Allah (Kis. 2). [DM]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apakah ada bagian dari hidup kita yang masih belum kita serahkan sepenuhnya kepada kuasa Tuhan, agar hidup kita memiliki dampak yang memuliakan Tuhan? Sebutkan alasannya mengapa hal itu begitu sulit untuk dilakukan.

Penerapan

Menurut Anda cara konkret apakah yang membuat suatu komunitas Kristen dapat berani bersaksi bagi Kristus?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.