Bagikan artikel ini :

Berkarya melalui kekayaan (Lidia)

Kisah Para Rasul 16:13-15, 40

EKSPRESI PRIBADI

Timothy Keller dalam bukunya Counterfeit Gods (allah-allah palsu), dia mengutip catatan pribadi dari salah satu pengusaha baja yang sukses Andrew Carnegie "Manusia pasti punya berhala, mengumpulkan kekayaan adalah salah satu jenis berhala yang paling buruk. Tidak ada berhala yang lebih hina daripada memuja uang." Tetapi Andrew Carnegie sendiri tidak tahu bagaimana mencabut berhala uang itu. Timothy Keller mengatakan "Keserakahan dan ketamakan sangat sulit dilihat diri sendiri" Sejak manusia jatuh dalam dosa terjadi kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memandang harta benda atau kekayaan. Kemudian setelah manusia ditebus dan percaya kepada Tuhan Yesus seharusnya terjadi perubahan cara pandang dan sikap terhadap harta benda. Apa yang seharusnya menjadi tujuan orang Kristen memiliki harta kekayaan itu?

EKSPLORASI FIRMAN

Kisah ini menarik, karena ini adalah bagian dari perjalanan misi Paulus bersama dengan timnya di mana Paulus bertemu dengan seorang yang bernama Lidia. Wanita ini bukanlah wanita sembarangan, dia seorang pebisnis yang top karena menjual kain ungu yang mahal dan biasanya dipakai oleh golongan elit, para pejabat atau keluarga kerajaan untuk menunjukkan status sosial mereka yang tinggi. Jadi dari segi penghasilan Lidia ini berkecukupan. Kisah Lidia hanya ditulis dalam bagian ini saja, menceritakan dia bukan orang Yahudi tetapi beribadah kepada Allah. Namun dia belum mendengar keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Akhirnya Lidia percaya dan dibaptis bersama seisi rumahnya. Di jaman dulu jelas sekali tahapannya, orang yang bertobat dan percaya Tuhan Yesus baru dibaptis. Cerita ini beranjak dari keselamatan Lidia kepada sikap Lidia kepada Paulus dan timnya, Lidia menawarkan tumpangan dirumahnya untuk Paulus dan kawan-kawan. Dari sikapnya ini kita bisa melihat setidaknya 2 hal.

Pertama, belajar melihat kesempatan dengan baik.

Ada peristiwa yang tepat dirancang Tuhan di sana. Paulus sebelumnya berkeinginan untuk ke beberapa daerah yaitu Asia dan Bitinia, tetapi Roh Allah tidak mengizinkan mereka. Sampai akhirnya mereka dituntun Tuhan untuk ke Makedonia. Di kota pertama yaitu Filipi, di sanalah mereka bertemu dengan Lidia. Maka pertemuan ini adalah rancangan dari Tuhan. Tuhan memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu pada momen itu, Paulus memberitakan Injil kepada Lidia dan Lidia pun menyambut Paulus dan timnya. Lidia sekalipun tidak tahu rencana Tuhan pada perjalanan misi Paulus, tetapi dia melihat bahwa perjumpaan dengan Paulus dan timnya adalah istimewa. Seperti dicatat dalam ayat 15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku" Dia menjamu Paulus itu ada kaitannya dengan imannya kepada Tuhan. Kesempatan untuk berkarya itu diberikan Tuhan, jangan membuang kesempatan untuk itu. Kita harus belajar untuk melihat kesempatan-kesempatan yang Tuhan berikan untuk melihat pergumulan-pergumulan di sekitar kita.

Kedua, memberi adalah tindakan aksi bukan basa basi.

Lidia bukan hanya basa-basi menawarkan rumahnya untuk Paulus dan timnya. Kata yang dipakai dalam terjemahan Indonesia "Ia mendesak sampai kami menerimanya" (ayat 15b). Kata ‘mendesak’ ini dalam bahasa aslinya seperti membujuk dengan sangat, kata yang sama dipakai 2 murid dari Emaus yang berjumpa dengan Tuhan Yesus yang bangkit, mereka ‘mendesak’ Tuhan Yesus tinggal bersama mereka. Lidia dengan sungguh-sungguh menawarkan bantuan kepada mereka. Lidia memang seorang yang kaya, tetapi tidak semua orang yang berkelebihan memiliki hati yang memberi. Saat Lidia mengajak Paulus dan timnya untuk menumpang di rumahnya, bukan hanya mampir, berarti Lidia harus menyediakan kebutuhannya mereka. Ada yang harus diberikan, ada yang berkurang dari kepemilikannya. Lidia bukan hanya memberi saja, Lidia membiarkan apa yang dimilikinya (hasil kerjanya) itu dinikmati oleh orang lain.

Kalau kita lihat mungkin ada yang berpendapat "yah yang menumpang kan Paulus, orang yang berpengaruh dalam hidupnya" Kita bisa lihat setelah peristiwa Lidia itu, Paulus dan Silas dipenjara, sampai akhirnya mereka dibebaskan. Maka setelah bebas, kita bisa melihat ke ayat 40 bahwa Paulus dan Silas kembali ke rumah Lidia dan di sana ada saudara-sauadara seiman. Lidia bukan hanya membuka rumahnya untuk Paulus dan timnya saja, tetapi kepada saudara seiman yang lain, yang biasanya sangat beragam tingkat ekonomi, pendidikan, dll.

Kisah orang muda yang kaya bertemu dengan Tuhan Yesus (Mat.19:16-26), dia sudah melakukan segala perintah Tuhan, namun ketika Tuhan Yesus memintanya untuk menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin, dia tidak sanggup. Harta itu akan menjadi segala-galanya buat seseorang jika memandangnya bahwa harta itu adalah hasil kerja kerasnya seluruhnya, tidak ada campur tangan Tuhan di sana. Orang yang sudah percaya Tuhan Yesus, seharusnya mengerti bahwa keselamatan saja anugerah Tuhan apalagi hal-hal lain dalam hidup ini, pasti anugerah Tuhan. Termasuk harta benda adalah milik Tuhan dan setiap orang dipercayakan berbeda-beda oleh Tuhan. Maka harta itu bukan dikumpulkan untuk diri sendiri, tetapi untuk memberkati juga. Amsal 3:9 berkata "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu" Harta adalah salah satu alat juga untuk memuliakan Tuhan. John Piper mengatakan ketika orang percaya bekerja bukan berpikir berapa banyak yang bisa saya dapatkan tetapi berapa banyak yang bisa saya bagikan. Mari belajar berbagi dengan apa yang Tuhan percayakan kepada kita, pasti ada yang berkurang, tetapi kita tidak akan kekurangan [RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apa arti berkat Tuhan bagi orang percaya?

Penerapan

Apakah Anda mau mulai memikirkan dan melangkah untuk memberikan sesuatu melalui hartamu, kepada mereka yang sungguh-sungguh memiliki pergumulan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.