Bagikan artikel ini :

Flourishing In The Garden Of Life (Bersemi Di Taman Kehidupan)

Mazmur 1:1-6

EKSPRESI PRIBADI

Di tahun 1950-an ada buku berjudul The Great Books of the Western World, di dalam buku ini pembahasan yang paling panjang adalah mengenai tema Allah. Kemudian sang editor yang bernama Mortimer Adler ditanya mengapa tema itu menghabiskan begitu banyak tempat, sedangkan tema-tema penting lainnya diberikan tempat sedikit, dia menjawab tanpa ragu, “karena menerima atau menolak Allah memiliki konsekuensi yang lebih besar bagi hidup dan tindakan dibanding pertanyaan penting lainnya.” Ada perbedaan yang sangat besar dari hidup yang percaya kepada Tuhan Yesus dan tidak mempercayai-Nya. Menurut Anda apa perbedaan antara orang yang hidupnya di dalam Tuhan Yesus dan di luar Tuhan Yesus?

EKSPLORASI FIRMAN

Mazmur 1 dimulai dengan satu kata ‘Berbahagialah’ satu kata yang sangat menawan sekali, ada kesempatan di mana orang bisa menjalani hidup yang bahagia, yaitu hidup yang bahagia menurut versi firman Tuhan. Di dalam Mazmur 1 ini ada 2 jenis kehidupan yang sangat kontras berbeda kehidupan di luar Tuhan dan kehidupan di dalam Tuhan, tampak dari cara menjalaninya dan nanti hasilnya yang sangat berbeda.

Hidup di luar Tuhan

Hidup di luar Tuhan adalah hidup dari orang fasik, orang yang tidak mau tunduk pada jalan hidup Tuhan, standar hidupnya bukan didasarkan pada Tuhan. Jalan hidup orang fasik menghasilkan hidup yang menakutkan (ayat4-5) “Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;” Sekam adalah kulit luar dari gandum dan biji-bijian lainnya yang harus dipisahkan dalam proses penampian. Dalam proses menampi sehingga angin akan memisahkan sisa-sisa sekam dari gandum, karena sekam ini ringan. Seperti orang fasik yang memilih untuk tidak hidup di dalam jalan Tuhan, maka hidupnya tidak punya kepastian, hidupnya akan tersingkir di hadapan Allah pada akhirnya. Tujuan akhir dari hidup orang fasik sudah jelas menuju kebinasaan (ayat 6), tidak ada kebahagiaan sedikit pun.

Hidup di dalam Tuhan

Hidup di dalam Tuhan sangat berbeda dengan jalan hidup dunia ini, pemazmur menunjukkan perbedaan yang sangat kontras. Pertama, hidup di dalam Tuhan adalah menolak untuk hidup di luar jalan Tuhan. Berarti hidupnya tidak mencocokkan dengan pola pikir dan cara hidup dunia yang berdosa (ayat 1) “tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, berdiri di jalan orang berdosa, duduk di kumpulan pencemooh”. Kedua, hidup di dalam Tuhan adalah hidup di dalam firman-Nya, seperti yang dikatakan di ayat 2 “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Ada satu kesatuan antara kesukaan dan merenungkan firman Tuhan, yaitu mereka yang hidupnya melekat pada firman. Saat itu Taurat Tuhan berarti dari Kejadian-Ulangan atau hukum-hukum Musa, yang berisi bukan hanya instruksi-instruksi, tetapi bagaimana berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, melihat karya penyelamatan Tuhan dalam hidup umat-Nya dan Tuhan satu-satunya sumber kehidupan. Merenungkan firman berarti memberikan waktu untuk memahami apa isi firman Tuhan dan menjadikan itu pusat dari hidupnya sehari-hari. Kehidupan seseorang akan terus bersemi jika berpaut pada firman-Nya dan hidup di dalamnya. Hasil hidup orang di dalam Tuhan begitu indah seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, menghasilkan buah pada musimnya, tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Pohon itu mendapatkan asupan air yang secara konstan untuk dapat terus hidup, tidak pernah berhenti, maka hasilnya berbuah pada musimnya dan tidak layu daunnya. Hidup yang dijalaninya sungguh-sungguh hidup, karena menempel pada sumber kehidupan. Hidup yang dijalaninya indah karena akan berbuah, menjadi kesukaan dan berkat. Kemudian daunnya tidak layu, jika diperhatikan tidak pernah ada pohon yang tidak layu daunnya, namun tidak layu daunnya ini menggambarkan hidup yang sudah merasa cukup dengan kasih karunia Tuhan, yang jiwanya tidak akan kekurangan apa pun. Dan di bagian akhir dikatakan Tuhan mengenal jalan orang benar (ayat 6), ada satu jaminan bahwa jalan hidup orang benar ini dikenal Tuhan.

Hidup yang berbahagia seperti yang dikatakan di dalam Mazmur 1 adalah hidup yang menerima anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus, yang memberi hidup bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus berkata (Yoh.4:14) “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar, sampai kepada hidup yang kekal” Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, hidup kita sudah melekat pada sumber yang tidak akan pernah habis menopang hidup kita. [RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa hanya hidup di dalam Tuhan saja yang akan memperoleh kebahagiaan sejati?

Penerapan

Komitmen apa yang mau Anda ambil untuk dapat menikmati hidup di dalam Tuhan Yesus?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.