Bagikan artikel ini :

Not Of The World, But In The World (Bukan Dari Dunia, Tapi Ada Di Dunia)

Yohanes 17:6-18

EKSPRESI PRIBADI

Andai Anda adalah seorang guru, dan Anda akan meninggalkan murid-murid Anda untuk pindah tugas ke tempat lain, apakah yang Anda akan lakukan? Anda berdoa untuk mereka? Atau malah Anda tidak peduli dengan alasan mereka sekarang bukan urusan Anda lagi? Tema kita hari ini adalah “Bukan dari Dunia, tapi Ada di Dunia” (Yohanes 17:6-18). Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul Injil Yohanes pasal 17 ini: “Doa Yesus untuk murid-murid-Nya.” Tuhan Yesus akan meninggalkan murid-murid, dan karena itu Ia mendoakan mereka, supaya Bapa memelihara mereka dalam dunia, “Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu...” (ay. 11).

EKSPLORASI FIRMAN

Doa Yesus ini menunjukkan bahwa selama orang Kristen ada dalam dunia, maka ia selalu membutuhkan pemeliharaan atau penjagaan dari luar dirinya, yaitu dari Allah. Dengan kita mendengar doa Tuhan Yesus bahwa kita diserahkan di tangan Bapa, maka kita akan menjadi tenang dalam menghadapi dinamika hidup ini. Yang dibutuhkan sekarang adalah suatu penekanan pada kasih dan perhatian Bapa.

  1. Tuhan Yesus berdoa untuk para murid, bukan untuk dunia (17:9)

Sungguh suatu kekuatan dan penghiburan serta kehormatan bagi para murid bahwa Yesus berkenan mendoakan mereka: “Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu” (ay. 9). Baru sebelumnya di ayat 8 ada tiga ciri tentang murid-murid disebutkan: (1) Mereka menerima firman (tidak seperti orang Farisi dan yang lain yang mendengar firman tetapi tidak menerimanya), (2) Mereka tahu benar-benar asal-usul keilahian Yesus (penerimaan pewahyuan ini kemudian memimpin mereka ke dalam kebenaran), (3) Mereka percaya (istilah penting kata kerja “percaya” dalam Injil Yohanes yang disebut 98x). Yesus meminta supaya Bapa juga menguduskan kehidupan mereka dengan kebenaran, yaitu firman-Nya (ay. 17). Ia menunjukkan cara atau jalan dari pengudusan, bahwa kebenaran, dengan mana Bapa menguduskan anak-anak-Nya, tidak akan ditemukan di tempat lain selain di dalam firman. Kebenaran ini diwujudkan dalam nama Yesus, dan hanya di dalam Dia, standart tertinggi dan terakhir, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (bdk. Yoh 14:6).

  1. Murid-murid di dunia tapi jangan memiliki pikiran duniawi (17:14)

“Dunia” memang bisa berarti macam-macam: alam semesta, bumi, penduduk bumi, manusia, orang yang melawan Allah, atau sistem manusia yang menentang tujuan Allah. Yohanes menekankan “dunia” (78x dalam Injil Yohanes) berulang-ulang, dan bergerak dari satu arti ke arti yang lain tanpa penjelasan khusus, seperti dalam ayat 14 ini, “Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” Dalam arti biasa tentu saja para murid itu dikatakan “dari dunia” ini. Namun dalam keadaan sudah lahir baru, maka para murid “bukan dari dunia” ini. Sebagaimana Yesus berkata kepada Nikodemus bahwa orang harus dilahirkan kembali oleh Roh Allah supaya bisa melihat Kerajaan Allah (bdk. Yoh 3). Suatu tantangan sekaligus kenyataan buruk adalah bahwa begitu banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen, tapi hidup secara duniawi. Orang percaya justru telah menjadi cemar, terlalu banyak menyerupai dunia, dan terlalu sedikit menyerupai Kristus. Dunia membenci seorang murid karena ia tampil beda. Kita harus selalu ingat dan waspada, jangan berkompromi dengan dunia yang memusuhi Allah.

  1. Dunia adalah tempat murid-murid berkarya nyata (ay. 15)

Murid-murid mempunyai suatu tugas untuk dilakukan dalam dunia sehingga adalah penting bahwa mereka ada dalam dunia ini. Dalam Yohanes 17 ini sebutan “dunia” muncul 18x di dalam doa Yesus. Ia berdoa, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat” (ay. 15). Juga adalah sama pentingnya bahwa mereka harus dijaga dari kejahatan, karena kejahatan merupakan sesuatu yang fatal dalam pelaksanaan tugas mereka. Yesus tidak meminta supaya Bapa mengambil para murid tetapi membiarkan mereka berada di dalam dunia, karena mereka mempunyai tugas yang belum selesai: “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” (ay. 18). Para murid mempunyai misi yang sama dengan Kristus sendiri, yang jelas merupakan misi yang berat. Kita diutus ke dalam dunia dengan keharusan hidup tidak duniawi, sehingga menyebabkan dunia membenci kita. Menjadi orang Kristen bukan berarti bebas dari setiap gangguan, tetapi nyata di tengah-tengah bahaya, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala” (Mat 10:16); kita terus aman di tangan TUHAN dan selalu butuh perlindungan-Nya.

Yesus tidak berdoa supaya murid-murid-Nya diambil dari dunia ini. Ia tidak pernah berdoa supaya mereka lolos; Ia berdoa supaya mereka lulus dan mendapatkan kemenangan. Yesus menunjukkan bahwa kita perlu siap mengalami jatuh bangun dalam menjalani hidup sebagai murid-murid-Nya. Seperti di masa pandemi yang masih berkelanjutan ini, dalam diri kita rasanya tidak ada apapun selain ketakutan dan kegelisahan, tetapi dalam Kristus saja ada damai dan sukacita: iman, aman, imun.[YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa makna ‘bukan dari dunia‘ sebagaimana yang ditegaskan oleh Tuhan Yesus?

Penerapan

Bagaimana caranya agar kehidupan yang Anda jalani di tengah dunia ini tidak menjadi duniawi?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.