Bagikan artikel ini :

Who Is The Greatest? (Siapa Yang Terbesar?)

Lukas 22:24-30

BAHAN CARE GROUP

Satu kali saat para orang tua sedang duduk-duduk menunggu menjemput anaknya, mereka mengobrol satu dengan yang lainnya, dari obrolan ringan sampai ada yang mulai menceritakan prestasi-prestasi anaknya. Orang tua yang lain tidak mau kalah, sehingga obrolan itu menjadi suatu ajang pamer kehebatan anaknya, supaya anaknya dianggap sebagai yang terhebat dari anak-anak lain. John Calvin berkata “Memang, tidak ada yang lebih dicari oleh sifat manusia selain disanjung.” Sangat mungkin seorang Kristen pun di dalam hatinya ingin dianggap menjadi yang terhebat dari orang lain, agar disanjung dan dihormati lebih dari yang lain. Coba diskusikan mengapa banyak orang ingin menjadi yang terhebat.

EKSPLORASI FIRMAN

Pertengkaran para murid tentang siapa yang terbesar di antara mereka bukanlah yang pertama kali di bagian ini. Sebelumnya pernah terjadi peristiwa serupa juga dan sudah Tuhan Yesus ajarkan “Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Luk.9:46-48). Namun hasrat untuk menjadi yang terbesar itu masih membara di dalam hati para murid. Mungkin mereka bertengkar tentang siapa murid yang paling hebat, atau mereka masih berpikir Tuhan Yesus akan memimpin secara politis sehingga ada jabatan yang mereka incar. Buat mereka saat itu yang terbesar adalah yang dipandang paling hebat, memiliki kekuasaan atau jabatan. Namun Tuhan Yesus sekali lagi memberikan pengajaran penting tentang siapa yang terbesar itu.

Bukan orang yang memiliki kekuasaan

Cara dunia memandang orang yang terbesar adalah orang yang memiliki kekuasaan atau jabatan yang tinggi. Seperti yang Tuhan Yesus katakan “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.” (Luk.22:25) Raja-raja adalah puncak kekuasaan dari hierarki yang ada di dalam masyarakat, jadi orang-orang memandang mereka yang terbesar. Kemudian di dalam kehidupan sehari-hari Tuhan Yesus mengatakan “Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan?” (Luk.22:27). Orang yang dilayanilah yang dipandang lebih besar, lebih hebat apalagi jika dibandingkan dengan orang yang melayani. Tetapi bukan raja-raja atau penguasa-penguasa yang disebutkan sebagai yang terbesar.

Orang yang mau melayani

Setelah menunjukkan bagaimana cara pandang dunia tentang siapa yang terbesar, kemudian Tuhan Yesus menunjukkan perbedaan dengan cara pandang Tuhan “Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.” (Luk.22:26). Usia di jaman kuno memberikan peringkat seberapa dihormatinya seseorang, maka orang yang paling muda adalah yang paling rendah dihormati. Begitu juga pemimpin harusnya dilayani, tetapi Tuhan Yesus mengatakan harus melayani. Para murid diajarkan bukan untuk mengejar hormat diri, tetapi melayani orang lain walau tidak dipandang. Inilah yang Tuhan Yesus katakan, yang terbesar adalah yang melayani. Namun jangan kita salah sangka, bukan berarti orang percaya tidak boleh duduk di jabatan yang tinggi. Tentu tidak salah jika memang Tuhan mempercayakan seseorang memiliki jabatan dan kekuasaan, tetapi sikap hati melayani itulah yang harus ada. Melayani berarti tidak lagi menjadikan dirinya pusat segala-galanya, tetapi memiliki hati untuk melihat dan membantu orang lain juga.

Tuhan Yesus memberikan contoh akan diri-Nya “Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” (Luk.22:27). Tuhan Yesus menyatakan kehadiran-Nya di dalam dunia untuk melayani. Padahal satu-satunya pribadi yang terbesar yang pernah hadir di dalam dunia adalah Tuhan Yesus sendiri, yang berarti satu-satunya yang layak untuk dilayani adalah Tuhan Yesus. Injil Lukas tidak mencatat ketika Tuhan Yesus membasuh kaki para murid, tetapi ada yang berpendapat bahwa percakapan ini dan peristiwa pembasuhan kaki adalah satu kesatuan, jadi Tuhan Yesus mengajarkan sekaligus mempraktekkannya. Dialah yang terbesar justru yang melayani, bahkan memberikan hidup-Nya sebagai korban penebusan bagi manusia berdosa. Supaya tidak ada di antara kita pun yang merasa terbesar dari yang lainnya, tetapi justru saling melayani satu dengan yang lain.[RR]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa menurut Tuhan Yesus yang terbesar adalah mereka yang melayani ?

Penerapan

Dalam hal konkrit apa Anda mau melayani orang lain ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.