Edisi 178 : WORSHIP

WORSHIP di dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan “pe­nyembahan” dan “ibadah”, dimana keduanya saling berkaitan. Saat kami menyusun tema ini, dunia belum terserang pandemi Covid­19. Dan saat tema ini kami susun, pelarangan untuk menyembah Tuhan di rumah ibadah demi menghindari kerumunan orang banyak dalam usaha memutus mata rantai penyebaran virus ini telah dikeluarkan dan dilaksanakan, sehingga jemaat tidak dapat berbakti lagi di gedung gereja, diganti dengan ibadah di rumah masing­-masing melalui online streaming.

Pada mulanya, tentu saja ada pihak­-pihak yang menentang, karena mereka berpendapat bahwa menyembah Tuhan itu harus di rumah Tuhan. Namun jika kita pelajari arti dari kata itu sendiri, kita dapatkan bahwa menyembah Tuhan itu bukan sekedar berlutut, membungkuk, atau lipat tangan dan tutup mata. Bukan pula masuk ke dalam gedung yang indah dan megah untuk berdoa ke­pada­Nya. Alkitab mengajar kita untuk menyembah Tuhan di di dalam roh dan kebenaran. Bagi Dia, ritual yang tertata cantik diiringi musik dan puji­-pujian yang spektakular tidaklah penting. Demikian juga dengan gedung yang indah dan megah.Yang Tuhan inginkan hanyalah menyembah Dia dengan hati yang hancur karena dosa dan jiwa yang telah diperbaharui melalui kelahiran baru. Melalui larangan berkumpul di rumah Tuhan ini kita disadarkan bahwa rumah ibadah yang waduhai bukanlah hal yang wajib disediakan untuk menyembah Allah. Kita dapat menyembah Dia di mana saja. Yang penting hati yang mau dan rindu untuk bersekutu dengan Tuhan Sang Pencipta. Karena itulah di dalam edisi ini kita dapat belajar banyak mengenai menyembah Allah dengan benar.
Kiranya hal ini dapat membantu kita di dalam sikap kita dalam menyembah Allah.

SELAMAT BERIBADAH.

Redaksi


Unduh