Edisi 179 : BANGUN!!!

BANGUN! Setelah ‘tertidur’ selama lebih dari 4 bulan di dalam mimpi buruk pandemi Covid-19, kita kini seolah-olah dibangunkan dengan dilonggarkannya ruang gerak kita yang semula kena lock down demi mencegah meluasnya virus Covid-19. Namun kita tidak terbangun di dunia kita yang lama, tetapi di dalam tatanan hidup normal yang baru yang mengharuskan kita keluar rumah dengan bermasker, menjaga jarak dengan orang lain, sering-sering mencuci tangan, tidak boleh bersentuhan dengan orang lain, masuk ke mana-mana harus diukur suhu tubuh dan akan lebih baik lagi kalau seluruh tubuh kita tertutup pakaian, bahkan bersarung tangan.

Di dunia kerja, sebisanya bekerja dari rumah. Di dunia pendidikan, kegiatan mengajar-belajar harus dari rumah. Bahkan beribadah pun harus dari rumah. Seolah-olah kita semua terpenjara di dalam rumah sendiri. Namun kehidupan harus tetap berjalan. Roda perekonomian harus tetap berputar. Anak-anak harus tetap bersekolah. Bagaimana? Tuhan kita adalah Tuhan yang kreatif. Ia menciptakan manusia seturut dengan gambar-Nya. Dengan kata lain, Ia menciptakan manusia serupa dengan Dia, kreatif, mempunyai daya cipta yang tinggi. Dengan teknologi yang mutakhir, semua kegiatan di dalam kehidupan ini dapat di jalankan dan semua orang harus beradaptasi dengan keadaan ini. Itulah tatanan hidup normal yang baru. Untuk beradaptasi diperlukan ketangguhan mental dan fisik. Tidak heran tidak sedikit orang yang ‘terguncang’.

Tetapi harus diakui, pandemi ini telah membangunkan anak-anak Tuhan dari kelelapannya di dalam berkat-berkat Tuhan yang berlimpah, kebebasan berkumpul dan bergerak, serta kebebasan menikmati dunia ini. Dengan adanya pandemi ini, kita baru merasakan apa artinya beribadah di rumah Tuhan, memperhatikan janda-janda dan para yatim, saling mengasihi dan memberi. Ki ranya artikel-artikel di dalam edisi ini dapat membantu pembaca untuk memasuki tatanan hidup normal yang baru dengan penuh rasa syukur.

BA NGUN-LAH DARI MIMPIMU!

Redaksi


Unduh