Bagikan artikel ini :

Kendalikan Lidah Anda

Yakobus 3:3-6

Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
- Yakobus 3:5

Salah satu kebakaran terbesar yang pernah terjadi di dunia adalah peristiwa Great Chicago Fire. Terjadi pada 8 Oktober 1871, setidaknya menewaskan tiga ratus orang dan membuat seratus ribu orang kehilangan tempat tinggal. Kebakaran itu menyebabkan kerugian lebih dari tiga miliar dolar dan kerusakan area sekitar 9 km². Menurut catatan, Great Chicago Fire baru bisa dipadamkan dua hari lamanya. Hasil investigasi mengungkapkan bahwa kebakaran yang demikian besar disebabkan oleh api yang sangat kecil. Ini sebuah gambaran bagaimana sesuatu yang sangat kecil, yaitu api kecil, jika tidak dikendalikan akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar.

Dalam tulisannya, Yakobus beberapa kali memberikan peringatan mengenai lidah (perkataan) kita. Ia mengingatkan agar cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah (Yak. 1:19). Dalam perikop hari ini, Yakobus menyampaikan betapa pentingnya mengendalikan lidah kita.

Seekor kuda liar dapat dikendalikan dengan tali kekang pada mulutnya. Kapal-kapal besar yang terombang-ambing angin kencang juga bisa dikendalikan oleh sebuah kemudi yang sangat kecil. Demikian juga lidah (bagian kecil dari tubuh manusia) dapat mengendalikan seluruh hidup kita. Jika kita tidak dapat mengendalikan lidah maka ia bisa membuat tubuh jadi sumber kejahatan penyebar kekejian yang tidak hanya menghancurkan diri kita sendiri, tetapi juga kehidupan orang lain.

Senjata paling berbahaya di dunia bukanlah bom atom ataupun senjata-senjata modern lainnya. Alkitab justru memberitahukan bahwa senjata paling berbahaya di dunia adalah lidah atau perkataan kita yang bisa menjadi sangat buas dan jahat, serta tidak dapat dijinakkan oleh siapa pun, kecuali oleh kuasa Roh Kudus.

Marilah terus memohon pertolongan Roh Kudus agar kita yang lemah ini dimampukan untuk bisa mengendalikan lidah (perkataan) sehingga seluruh hidup kita tidak menjadi sumber kejahatan, melainkan sumber kebaikan dari Tuhan Yesus Kristus. Hendaklah kita tidak menjadi pelaku verbal abuse (kekerasan melalui perkataan), perudungan, gosip atau penyebar hoaks, melainkan menjadi pelaku firman yang menyampaikan perkataan-perkataan Allah dalam hidup.


Refleksi Diri:

  • Apa faktor yang sering membuat Anda kehilangan kendali atas lidah (perkataan) Anda?
  • Bagaimana cara Anda mengendalikan lidah agar menjadi sumber kebaikan bukan kejahatan?