Bagikan artikel ini :

Mendekat Kepada Tuhan

Yakobus 4:1-8

Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
- Yakobus 4:8a

Saya ingat pertama kali jatuh cinta pada waktu kelas 3 SMA. Berbagai cara saya tempuh agar bisa berkomunikasi dengan pujaan hati saya. Saat itu saya belum memiliki telepon genggam sehingga selalu meminta uang orangtua agar bisa meneleponnya di wartel. Mengapa saya rela melakukannya? Karena saya mengasihinya sehingga ingin selalu mendekat. Apakah betul? Mungkin mengasihi, tetapi dengan kasih yang
egois (karena ada maunya).

Jika membaca kisah pelayanan Tuhan Yesus selama di dunia maka kita akan menemukan begitu banyak orang yang mengikuti-Nya dengan berbagai motif. Ada yang mengikuti Yesus untuk menumpang popularitas, wajar karena Dia sangat populer bahkan fenomenal di zamannya. Ada yang mengikuti karena mengharapkan berkat-berkat-Nya dan berbagai motif lainnya. Namun, kitab Injil juga menuliskan banyak orang kecewa lalu meninggalkan Yesus karena apa yang diharapkan mereka, tidak terjadi. Apa yang diinginkan mereka, tidak terlaksana.

Sekarang mari bertanya kepada setiap diri kita: apa yang menjadi motivasi kita dalam mengikut Tuhan? Mengapa kita mendekat kepada-Nya? Mengapa kita berdoa kepada-Nya?

Manusia sangat mudah jatuh ke dalam berbagai hawa nafsu yang menyesatkan (ay. 1). Sebagai orang Kristen, kita masih bisa melayani hawa nafsu kedagingan dan bersahabat dengan dunia (mengikuti nilai-nilai dunia yang tidak sesuai dengan Allah). Bagaimana cara kita mengatasi dan menang terhadap hawa nafsu kedagingan kita? Dengan cara mendekat dan mencari Allah (ay. 8).

Beberapa prinsip penting ketika mendekat dan mencari Allah. Pertama, menundukkan diri kepada Allah (ay. 7). Tunduk kepada otoritas dan kehendak-Nya, serta berkomitmen hidup selaras dengan-Nya. Kedua, melawan Iblis. Tidak mungkin kita mendekat kepada Allah, tetapi mendekat juga kepada Iblis. Menjauhlah dari godaan iblis bahkan lawanlah agar ia lari dari hidup kita. Ketiga, menyucikan hidup kita (ay. 8). Artinya, kita harus bekerja keras untuk menguduskan motivasi hati dalam mengikut Yesus, serta berjuang agar hidup tidak bercela di hadapan-Nya.

Tuhan Yesus mau kita tidak mendua hati. Sebaliknya, dengan kasih menyerahkan hati kita sepenuhnya kepada-Nya. Dia mau hidup kita tidak serupa dengan dunia, melainkan serupa dengan-Nya. Mendekatlah kepada Tuhan dengan hati yang murni, sambil menundukkan diri pada otoritas-Nya.


Refleksi Diri:

  • Mengapa Anda mau menjadi pengikut Kristus? Apa motivasi Anda?
  • Apa yang membuat Anda sulit untuk mendekat dan mencari Tuhan Yesus? Bagaimana rencana Anda dalam mengatasinya?