Edisi 189 - PENGORBANAN

PENGORBANAN adalah salah satu ciri dari para pengikut Kristus. Tetapi, sejauh mana pengorbanan yang anak-anak Tuhan harus berikan? Apakah semua harus rela disalib seperti Tuhan Yesus? Tentu saja tidak. Tetapi nilai pengorbanan kita harus seperti nilai dari pengorbanan Kristus, yaitu karena KASIH, kasih kepada umat manusia yang berdosa.

Sesungguhnya, di dalam hidup ini, kita seringkali harus ‘berkorban’ demi sesuatu. Misalnya, untuk mencapai nilai yang tinggi di sekolah, seorang pelajar harus mengorbankan waktu bermain mereka untuk belajar mati-matian. Untuk menjadi juara, seorang olahragawan harus mengorbankan waktu mereka untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman mereka untuk tinggal di tempat pelatihan dan berlatih dengan ketat. Untuk mencapai kedudukan yang tinggi, seorang muda harus bekerja dengan keras, melupakan dunia orang muda yang penuh hura-hura. Demikian juga untuk menjadi kaya, orang harus membanting-tulang siang-malam, tanpa ada waktu untuk bersantai. Semua itu dilakukan untuk satu tujuan, satu gol, keuntungan bagi diri sendiri.

Tetapi berkorban yang Kristus ajarkan bukanlah demikian. Tuhan Yesus mengorbankan diri-Nya bukan untuk keuntungan diri-Nya sendiri, tetapi karena KASIH akan manusia yang berdosa. Ia rela mati disalib untuk menanggung dosa dari manusia yang sebenarnya tidak layak ditolong. Inilah yang dimaksud dengan pengorbanan sejati, rela rugi untuk kebaikan orang lain. Pengorbanan seperti inilah yang Tuhan tuntut dari anak-anakNya. Kita harus rela mengorbankan waktu, tenaga, harta kita untuk menolong sesama kita. Jika perlu, bahkan nyawa kita sekalipun.

Di dalam edisi ini kita akan belajar bermacam-macam pengorbanan yang akan membuka mata kita untuk dapat membedakan pengorbanan dari tanggung-jawab dan kewajiban. Misalnya, seorang karyawan bekerja keras bukan karena kasihnya akan perusahaan tempat ia bekerja, tetapi karena tanggung-jawab dan kewajiban yang diembannya. Seorang anak memelihara orangtuanya di hari tua mereka mungkin saja lebih banyak karena tanggung-jawab serta kewajiban sebagai seorang anak daripada kasih kepada orang tuanya. SELAMAT HIDUP BERKORBAN BAGI SESAMA.

Redaksi


Unduh