Edisi 198 - NAPAK TILAS
NAPAK TILAS kami pilih menjadi tema utama dari edisi bulan Oktober ini, karena di bulan ini kita akan merayakan 100 tahun GII Hok Im Tong. Di momen yang istimewa ini, kami mengajak pembaca untuk belajar dari masa lalu, karena tanpa masa lalu tak mungkin ada masa kini. Seyogyanya masa kini lebih baik dari masa lalu. Jika yang terjadi sebaliknya, kita hendaknya mengintrospeksi diri.
GII Hok Im Tong dapat mencapai usia 100 tahun adalah anugerah Tuhan se mata. Usia 100 tahun tidaklah akan ada maknanya tanpa perkembangan apa pun di dalam dirinya. Banyak gereja, atau tepatnya ‘gedungnya’ mencapai usia yang tinggi, tetapi mati di dalamnya, tidak ada kehidupan, hanya gedung yang kosong. Apa gunanya? Itulah sebabnya kita perlu melakukan napak tilas, melihat apa yang telah dilakukan atau terjadi di masa lalu, dan apa yang harus kita lakukan di masa kini agar pekerjaan Tuhan di gereja kita tidak menjadi suam-suam kuku, melainkan senantiasa membara.
Di dalam edisi ini kami mengajak para pembaca untuk menapak tilas berbagai hal yang menopang berkembangnya sebuah gereja. Dari napak tilas ini kita dapat belajar apa yang harus kita lakukan agar pekerjaan Tuhan dapat berkembang, dan apa yang telah dilakukan para pendahulu kita di da lam mengembangkan pekerjaan Tuhan. Dengan membandingkan dulu dan sekarang, kita dapat melayani Tuhan kita dengan lebih bertanggung-jawab. Yang baik dari para pendahulu kita hendaknya kita teladani, dan yang tidak baik hendaknya menjadi peringatan bagi kita untuk mawas diri.
SELAMAT MENAPAK TILAS!
Redaksi