Edisi 205 - BEBAS!
BEBAS! Tema ini kami pilih untuk menutup tahun 2024 yang penuh dengan kekuatiran dan ketidakpastian sehubungan dengan diadakannya pemilihan presiden kita yang penuh dengan ‘permainan’, pilkada serentak yang penuh dengan pertikaian, dan keadaan ekonomi yang tidak menentu, sebagian sebagai dampak dari kedua acara penting tersebut.
Sekarang, setelah semuanya itu berlalu, apakah kita merasa bebas meninggalkan tahun 2024 yang penuh ketegangan itu? Ternyata tidak, bukan? Di depan kita telah menanti tahun 2025 yang kita tidak tahu akan seperti apa jadinya dengan para pemimpin yang baru. Seolah-olah kita terbebas dari kekhawatiran tahun 2024 dan masuk ke dalam kekuatiran tahun 2025. Kita harus menerima dan menjalani apapun yang akan terjadi di tahun 2025 ini.
Memang, hidup di dunia ini tidak ada istilah “bebas” yang murni. Seorang yang baru ke luar dari penjara akan merasa bebas dari kurungan jeruji besi, tetapi terkurung lagi di dalam kehidupan yang penuh dengan dilema. Seorang pelajar yang baru bebas dari dunia pendidikan, mau tidak mau harus masuk ke dalam dunia kerja yang bak “sel penjara” juga. Seseorang yang bebas dari hidup menjomblo harus masuk ke dalam ikatan pernikahan yang belum tentu lebih menyenangkan dibandingkan hidup menjomblo. Dan bagi kita, orang yang telah diselamatkan Kristus dari kuasa dosa, apakah kita jadi orang yang sungguh-sungguh “bebas”?
Di dalam edisi penutup tahun ini, kami akan mengajak para pembaca untuk merenungkan arti kebebasan yang sesungguhnya. Kiranya tulisan-tulisan di dalam edisi ini dapat menjadi berkat dan kekuatan bagi para pembaca. SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU, dan SELAMAT HIDUP BEBAS!
Redaksi