Ajarlah Kami Berdoa
Matius 6:5-13
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
- Matius 6:6
Berdoa itu gampang-gampang susah. Kelihatannya mudah tetapi tidak semua orang bisa melakukannya. Hal ini bisa terjadi karena sering kali doa dianggap sebagai ungkapan kata-kata yang indah. Dalam perikop bacaan ini, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa doa bukanlah serangkaian kata-kata yang indah tetapi justru merupakan ungkapan hati yang terdalam. Kita tidak perlu bertele-tele dalam berdoa supaya dikagumi orang lain atau dianggap lebih rohani karena kelancaran dan keindahan kata-kata yang kita gunakan dalam doa.
Jika kita perhatikan, Doa Bapa Kami terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, menunjukkan kedekatan relasi dengan Allah. Orang yang percaya kepada Yesus, relasinya pasti dekat seperti anak kepada bapanya (Yoh. 1:12). Doa Bapa Kami dimulai dengan panggilan “Bapa kami yang di sorga,” yang menyatakan relasi sangat dekat antara kita dengan Allah Bapa yang kita sembah. Relasi yang menunjukkan pengenalan kita terhadap Allah yang kudus dan berotoritas dalam hidup kita. Ketika berdoa, kita menyatakan keinginan menjadi anak-anak Allah yang kudus dan taat kepada kehendak-Nya.
Bagian kedua, menyatakan kebutuhan jasmani dan rohani kita. Secara jasmani, Allah peduli dengan kehidupan kita sehari-hari. Allah menyediakan apa yang kita butuhkan karena Dia adalah Gembala yang baik (Mzm. 23:1-6). Secara rohani, kita butuh pengampunan dan keselamatan. Doa Bapa Kami mengajarkan bahwa kita butuh anugerah Allah yang mengampuni dan menyelamatkan kita dari segala marabahaya di dunia.
Bagian terakhir, pernyataan bahwa kemuliaan hanya bagi Allah saja. Akhir Doa Bapa Kami menyatakan bahwa apa pun permintaan kita kepada Allah, tujuannya bukan demi kepentingan kita tetapi hanya bagi kemuliaan Allah. Dalam Yohanes 15:7-8, Yesus menyatakan bahwa Bapa di Sorga akan memenuhi segala apa yang kita minta asalkan untuk kemuliaan Allah.
Bagaimana dengan doa Anda? Berkaca pada renungan ini, ungkapkanlah perasaan Anda kepada Yesus tanpa perlu kata-kata indah. Dia tahu kebutuhan Anda. Mari bangun relasi yang dekat melalui doa yang Anda panjatkan dan muliakanlah Allah Bapa yang kudus dan mulia.
Refleksi Diri:
- Bagaimana selama ini Anda dalam berdoa? Apakah lebih memikirkan kata- kata indah atau ungkapan hati yang terdalam?
- Dari tiga bagian disebutkan di atas, mana yang perlu Anda perbaiki dalam hal berdoa?