Aktif Berserah
Kisah Para Rasul 21:10-14
Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.
- Kisah Para Rasul 21:13b
Rabu 14 Juni 2017 dinihari menjadi hari yang sangat mencekam bagi kota London. Sebuah apartemen berlantai 24 mengalami kebakaran yang sangat hebat. Seorang saksi mata menceritakan, orang-orang berteriak meminta pertolongan dan sebagian dengan nekat melompat keluar dari jendela. Tujuh belas orang meninggal karena kebakaran, sementara puluhan orang luka-luka dan hilang. Di balik kejadian yang mencekam ini, hal ajaib terjadi, seorang bayi berhasil selamat dengan cara dilemparkan dari jendela lantai 10. Saksi mata menceritakan seorang wanita terlihat hendak melemparkan bayinya ke bawah dengan harapan ada yang menangkap. Ketika seorang pria berlari dan siap menangkap sang bayi, perempuan itu segera melempar dan bayi itu selamat.
Rasul Paulus menjadi teladan dalam kehidupan yang berserah kepada Tuhan. Meskipun Agabus menubuatkan bahwa ia akan dianiaya dan ditangkap di Yerusalem, Paulus tidak bergeming. Paulus mengetahui dengan jelas segala penderitaan yang menantinya di Yerusalem (Kis. 20:23). Perjalanan dari kota ke kota mengajarkannya bahwa perjalanan ke Yerusalem tidak akan lebih mudah, seperti perjalanan-perjalanan sebelumnya yang akan membawanya pada kesengsaraan hebat. Tapi dengan bulat hati Paulus tetap ingin pergi ke Yerusalem. “Sebab aku ini rela bukan saja diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.” (ay. 13). Perkataan ini bukanlah wujud kesombongan Paulus, melainkan seruan yang menandakan bahwa Paulus berserah kepada Tuhan. Paulus hidup bagi Kristus yang telah memanggilnya untuk memberi kesaksian tentang Injil dan dia memercayakan kehidupannya pada kehendak Kristus.
Dalam kehidupan Kristen, berserah bukanlah suatu kepasifan melainkan suatu lompatan iman yang menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. Ketika Paulus bersikukuh pergi ke Yerusalem, ia secara aktif mencari kehendak Tuhan dan menyerahkan hidup pada kehendak Tuhan. Dalam segala keadaan hidup mari kita berserah kepada Tuhan. Berserah bukan berarti berdiam diri dan berharap bahwa Tuhan akan membereskan segala sesuatunya bagi kita, tetapi berserah yang secara aktif mencari dan memercayakan kehidupan kepada kehendak Tuhan. Serahkanlah hidup Anda kepada Tuhan Yesus karena hanya Tuhan-lah yang sanggup menyelamatkan hidup Anda.
Refleksi Diri:
- Apa alasan-alasan Anda harus berserah kepada Tuhan?
- Bagaimana sikap hidup yang berserah kepada Tuhan Yesus? Apa rencana Anda untuk mengembangkan sikap ini?