Alkitab Di Tangan
2 Raja-raja 23:1-30
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
- Mazmur 119:105
Jakob Van Bruggen, seorang profesor Perjanjian Baru mengatakan, “Gereja Kristen yang Am di sepanjang masa mempunyai Rajanya di surga, Roh Allah di hatinya, dan Alkitab di tangannya.” Bruggen menyampaikan keterkaitan dengan Alkitab merupakan karakteristik utama dari gereja Tuhan dan murid Tuhan yang sejati. Seseorang tidak bisa menjadi Kristen jika tidak hidup bergaul dan dituntun oleh Alkitab dalam setiap tindak- tanduk kehidupannya. Kehidupan Kristen didasari oleh wahyu Allah, bukan oleh penilaian manusia. Alkitab diberikan Tuhan bagi manusia agar kita dapat mengerti kehidupan seperti apa yang Tuhan kehendaki.
Raja Yosia dapat melakukan transformasi rohani di Yehuda semata-mata karena ia dituntun oleh firman Tuhan, khususnya kitab Taurat. Sebelum Taurat ditemukan di Bait Suci, bangsa Israel hidup berkubang dosa. Mereka mengikuti raja-raja sebelum Yosia dan terlibat dalam penyembahan berhala. Mereka tidak lagi mengunjungi Bait Suci untuk berbakti kepada Tuhan. Setelah Taurat ditemukan, umat Tuhan ini pun acapkali mengabaikan firman Tuhan yang tertulis di dalamnya. Betapa terpuruknya kehidupan umat Tuhan yang meninggalkan wahyu Tuhannya.
Setelah membaca kitab Taurat, Yosia kembali mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi hidupnya dan bangsa Israel. Ia mengembalikan peribadatan yang benar kepada Tuhan di Bait Suci. Ia menghancurkan segala tempat penyembahan berhala beserta patung- patung sesembahannya. Yosua juga memperbarui perjanjian antara Tuhan dan bangsa Israel, yaitu mereka akan hidup mengikut Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Paskah kembali dirayakan sehingga bangsa Israel tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang telah menyertai mereka sepanjang zaman, bukannya berhala. Yosia juga mengusir semua orang-orang jahat yang memengaruhi bangsa Israel untuk menduakan Allah. Yosia melakukan ini semua karena ada Alkitab di tangannya.
Tanpa Alkitab napas hidup kita tidak akan berhenti. Hidup kita akan terus berjalan meskipun tidak membaca Alkitab. Namun, yakinlah hidup Anda tidak akan sejalan dengan kehendak Allah tanpa Alkitab. Tidak ada hari depan yang penuh pengharapan bagi Anda di luar Alkitab (Yer. 29:11).
Refleksi Diri:
- Apakah Anda masih membaca Alkitab setiap hari? Jika tidak, bagaimana Anda ingin memperbaiki komitmen Anda dalam hal tersebut?
- Apa yang akan terjadi dengan kehidupan Anda jika tidak dituntun oleh Alkitab?