Allah dari binatang-binatang
Kejadian 1:24-25; Mazmur 148
Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
- Kejadian 1:25
Saya sangat menyukai binatang, terutama anjing. Orangtua saya pernah bercerita, waktu saya baru masuk TK Kecil, terkadang mereka terpaksa terlambat menjemput saya. Akibat terlambat dijemput, seorang anak yang masih kecil pastilah suka menangis. Suatu kali, orangtua saya terlambat menjemput. Sesampai di sekolah, mereka kebingungan karena tidak menemukan saya di tempat biasa menjemput. Setelah dicari-cari, ternyata saya sedang keasyikan bermain bersama beberapa ekor anjing di kandang mereka. Sejak saat itu, orangtua saya jadi tidak terlalu khawatir kalau sampai harus terlambat menjemput karena mereka tahu di mana saya akan berada.
Itulah sebabnya saya bersukacita ketika menemukan banyak ayat yang menyatakan bagaimana Allah juga mengasihi binatang-binatang. Kejadian 1:24-25 menyatakan Allah menciptakan binatang-binatang dan menganggap semuanya itu baik. Ketika Allah akan menghukum manusia yang berdosa di bumi dengan air bah, Dia memerintahkan Nuh untuk menyelamatkan binatang-binatang ke bahtera sebelum hujan deras yang menghancurkan segala sesuatunya terjadi. Matius 10:29-31 yang sering digunakan untuk menunjukkan kepedulian Allah kepada manusia, sebetulnya ayat ini juga menunjukkan kepedulian Allah terhadap binatang seperti burung pipit.
Lalu ada Yunus 4:11, ketika Yunus tidak puas karena Allah tidak jadi menghukum penduduk Niniwe, Allah mengatakan bahwa Dia tidak hanya sayang kepada 120.000 penduduk di kota itu, tetapi juga kepada ternaknya yang banyak. Mazmur 104 juga membahas mengenai kebesaran Tuhan dalam segala ciptaan-Nya. Pemazmur mengatakan, “Semuanya menantikan Engkau supaya diberikan makanan pada waktunya.” (Mzm. 104:27) yang berarti Tuhan memberi makan binatang-binatang dan juga menikmati mereka.
Sebaliknya, binatang-binatang juga memancarkan kemuliaan-Nya. Mazmur 148 memanggil semua ciptaan (termasuk binatang-binatang) untuk memuji Tuhan. Pemazmur bahkan menyebutkan berbagai jenis binatang mulai dari ular naga, binatang-binatang liar, binatang melata, dan burung-burung yang bersayap.
Mari kita melihat betapa kreatif, besar, dan mulia Allah melalui beraneka ragam binatang-binatang yang Dia ciptakan. Kita bisa turut merasakan keindahan aneka ragam fauna dan melaluinya “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” (Mzm. 150:6).
Refleksi Diri:
- Apakah selama ini Anda menikmati binatang-binatang atau mengganggap keberadaannya sebagai makhluk hidup biasa saja?
- Pernahkan Anda mengalami keindahan kasih dan kemuliaan Allah melalui binatang-binatang yang diciptakan-Nya? Mengapa?