Bagikan artikel ini :

Allah, Inisiator Misi

Kejadian 3:1-15

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
- Kejadian 3:15

Dalam perikop bacaan kita menyaksikan saat-saat tragis ketika manusia pertama, Adam dan Hawa, melanggar perintah Allah memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat (ay. 6). Manusia berusaha menjadi “seperti Allah”, tidak lagi bergantung kepada Allah, yang berarti menjadi allah yang palsu (Kej. 3:4-5, 22). Meskipun manusia jatuh ke dalam dosa, kita melihat bahwa Allah menjadi inisiator misi. Apa yang Allah lakukan bagi manusia?

Pertama, Allah mencari manusia berdosa. Dalam ayat 8-9, kita melihat gambaran indah tentang kasih Allah. Setelah jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa menyadari keadaan mereka yang telanjang dan mencoba menyembunyikan diri dari hadapan Allah. Namun, Allah tidak menunggu manusia datang kepada-Nya. Dia justru mencari mereka. Tindakan Allah berjalan-jalan di taman dan bertanya kepada Adam dan Hawa, “Di manakah engkau?” menggambarkan hati-Nya yang penuh belas kasihan dan keinginan-Nya untuk memulihkan hubungan-Nya dengan manusia yang berdosa. Dalam konteks misi, Allah tetap menjadi Inisiator yang mencari manusia. Tuhan Yesus dalam Lukas 19:10 menegaskan, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Oleh karena itu, sebagai umat Allah, mari aktif mencari mereka yang tersesat, membawa kabar baik penyelamatan melalui Kristus, dan menjadi instrumen kasih Allah di dunia ini.

Kedua, Allah memberikan janji penyelamatan. Di ayat emas kita melihat kebenaran tentang janji penyelamatan yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Allah berjanji bahwa keturunan perempuan itu akan menghancurkan kepala ular (merupakan simbol dari kejahatan dan setan), menjadi awal rencana penyelamatan-Nya yang akan direalisasikan melalui Yesus Kristus seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 3:16. John Calvin menegaskan bahwa Allah sendiri yang mencari dan menyelamatkan manusia yang terhilang dalam dosa. Manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri tanpa campur tangan-Nya yang aktif dan belas kasihan-Nya. Keselamatan adalah tindakan kasih tak terhingga Allah yang memberikan pengampunan dan pemulihan kepada mereka yang tidak layak.

Saudara-saudara, mari kita berkomitmen untuk mengikuti teladan Allah. Jadilah alat-Nya untuk mencari yang terhilang, memberitakan kabar baik dan penyelamatan melalui Yesus Kristus. Jadilah saluran kasih Allah di dunia, mencari orang-orang yang tersesat dan memperkenalkan mereka kepada Yesus Kristus, Juruselamat kita.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda sudah merespons panggilan Allah untuk bertobat dari dosa dan beriman kepada Tuhan Yesus? Kapan dan apa buktinya?
  • Apakah Anda tergerak oleh belas kasihan kepada mereka yang masih belum percaya sehingga berinisiatif menceritakan keselamatan dalam Tuhan Yesus kepada mereka?