Allah selalu memperhatikan
Kejadian 1:1-14; 2:23-25
Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.
- Keluaran 2:25
Bangsa Israel telah ratusan tahun tinggal di Mesir semenjak seluruh keluarga Yakub datang ke Mesir (Kej. 1:1-5) dan menetap di sana atas undangan Yusuf, penguasa Mesir nomor dua kala itu. Mereka hidup aman selama Yusuf dan saudara-saudaranya masih hidup. Namun, setelah Yusuf mati, muncullah penguasa Mesir baru yang tidak mengenal Yusuf (Kej. 1:8).
Penguasa baru ini sangat takut dengan jumlah bangsa Israel yang semakin besar. Khawatir bangsa Israel bersekutu dengan bangsa lain dan balik melawan Mesir (Kej. 1:9-10), ia membuat kebijakan untuk menindas bangsa Israel dengan kerja paksa. Bangsa Israel menjadi sengsara. Mereka menderita, dipaksa kerja keras dengan kejam mengerjakan tanah liat dan batu bata. Orang Israel berteriak minta tolong, menjerit dalam penderitaan kepada Allah. Mereka bertanya-tanya, ke mana Allah Mahakuasa yang selama ini memperhatikan umat-Nya. Apakah Dia sudah tidak peduli lagi dengan kami?
Apakah Anda sedang bertanya-tanya dalam hati, sungguhkah Allah peduli kepadaku? Benarkah Tuhan ada? Apakah Dia mendengar jeritan hatiku saat ini? Saudaraku, Tuhan selalu ada! Dia selalu melihat, mendengar, memperhatikan Anda. Namun, mengapa semua penderitaan, kesepian, kesakitan ini terus saja melanda bagaikan sahabat karib yang setia menemaniku?
Yakinlah Allah selalu ada memperhatikan penderitaan umat-Nya. Dia melihat kesesakan anak-anak-Nya. Allah mendengar jeritan dan Dia tahu saat air mata berlinang di pipi. Lalu, kenapa Allah tidak segera menghentikan badai? Menghalau derita yang berkecamuk di batin?
Segala sesuatu ada waktunya. Untuk mendapatkan buah yang masak, kita harus menyemai, merawat, mengolah lahan dengan benar. Ada waktu untuk kerja dan ada waktu untuk panen. Airmata, jeritan, dan penderitaan Anda, Allah tahu. Bersabarlah, akan datang waktu-Nya Allah menolong Anda. Sama seperti yang Allah lakukan saat menolong bangsa Israel keluar dari tanah Mesir tepat pada waktunya.
Jangan menyerah. Iman Anda sedang dilatih. Allah sedang melatih Anda agar dapat berkata “Amin”, yang keluar dari “Iman”, dan saat itulah “Aman” akan Anda rasakan. Meskipun berat penderitaan yang Anda alami saat, bersyukurlah Tuhan masih menganugerahkan hidup dan yakinlah penyertaan-Nya selalu mengiringi.
Refleksi Diri:
- Yakinkah Anda bahwa Tuhan Yesus selalu memperhatikan dan peduli akan keadaan Anda? Mengapa?
- Bagaimana penderitaan yang pernah Anda alami bisa menguatkan iman Anda kepada Tuhan Yesus Kristus?