Aman Dalam Garasi
Mazmur 27:1-6
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
- Mazmur 27:4
Setiap kali kami membuka pintu garasi, Petty (kucing yang tinggal di teras rumah kami) selalu berusaha menyusup masuk. Awalnya saya menduga ia kucing introver, yang tidak suka bergaul dengan kucing-kucing lain. Tetapi akhirnya saya tahu penyebabnya. Di teras rumah, ia sering merasa tidak aman. Ada Brownie, anjing kurus yang kadang-kadang melintas dan menerornya. Pernah Brownie merebut dan menghancurkan wadah makanannya. Ada lagi anak-anak tetangga yang sering mengganggunya pula. Tentu saja ada alasan yang lebih menggodanya: dalam garasi ada makanan dan air minum. Di dalam garasi pula ia bisa tidur pulas dan tenang. Bagi Petty, garasi adalah tempat tersedianya berkat. Di sana ada ketenangan dan jaminan tercukupinya kebutuhan hidup. Itu sebab ia selalu ingin berada di sana.
Ke mana kita mencari berkat dan damai sejahtera? Pemazmur mengatakan, “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.” (Mzm. 27:4). Mengapa ia tidak minta kekayaaan atau kenikmatan lainnya? Kok hanya minta bisa diam di rumah Tuhan? Permintaan yang sederhana sekali! Oh, saya jadi paham. Ketika diam di rumah Tuhan, ia akan menyaksikan kemurahan Tuhan. Di dalam rumah Tuhan tersedia kemurahan Tuhan dan menikmati kehadiran Tuhan. Tinggal bersama Tuhan dan merasa aman damai bersama-Nya, bukankah itu berkat paling besar?
Untuk menikmati berkat dan kemurahan Tuhan seperti yang dirindukan pemazmur, kita tidak perlu bergantung pada wujud fisik sebuah tempat. Kita tidak perlu lari ke dalam garasi. Kita bisa minta Tuhan hadir dalam hati kita. Hati kita menjadi rumah Tuhan. Ketika kita mencari dan mendekat pada Tuhan maka kita akan merasakan kehadiran-Nya. Kehadiran-Nya yang membuat kita merasa tenang dan damai. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku” (Yoh. 16:33a, cetak tebal ditambahkan).
Damai sejahtera hanya dapat kita peroleh dalam Kristus.
Refleksi diri:
Seberapa dalam kerinduan Anda untuk tinggal diam di dalam Tuhan? Mengapa?
Apakah Anda sudah mengundang hadir Yesus di dalam hati Anda? Jika sudah, apakah Anda sudah menyaksikan kehadiran Yesus kepada yang lain?