Aman Di Dalam Tuhan
Mazmur 46:1-12
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
- Mazmur 46:8
Banyak orang bertanya-tanya di dalam kehawatiran dan ketakutannya menghadapi situasi zaman, “Pada bulan atau tahun depan, situasi macam apakah yang akan saya hadapi? Apakah ekonomi akan bangkit di tengah perjuangan melawan pandemi ini? Apakah saya dan keluarga saya akan aman dan terhindari dari ancaman terorisme, radikalisme, dan fanatisme kelompok agama lain? Apakah saya dan keluarga saya dapat tetap bertahan dan menang menghadapi virus Corona dan senantiasa dalam kondiri sehat dan survive di masa depan?” Pergumulan-pergumulan seperti ini kerap kali membuat kita merasa tidak aman sekaligus gentar, atau bahkan terkadang mempertanyakan dengan geram kepada Tuhan, “Mengapa Engkau izinkan ini terjadi?”
Pemazmur menasihati kita untuk tetap berharap dan percaya kepada Allah. Sebab Dia berkuasa memelihara dan melindungi kita pada masa-masa yang sukar. Allah mengendalikan semua kejadian di bumi termasuk kekacauan yang melanda dunia (ay. 2-4). Orang yang berlindung di dalam Allah akan mengalami rasa aman yang luar biasa. Mereka tidak akan takut, karena akan menyaksikan demonstrasi kekuasaan Allah atas dunia (ay. 5-10). Bagi pemazmur, Allah adalah seperti “Kota Benteng” yang selalu melindungi umat-Nya dari mara bahaya. Allah adalah penolong dalam kesesakan, sekalipun bumi berubah dan gunung berguncang kita akan tetap aman. Biar pun perang berkecamuk dan bangsa-bangsa saling menghancurkan, Allah akan menjadi Kota Benteng yang teguh, yang menjaga kita yang berdiam di dalamnya.
Sebagai orang percaya, kita pun tak luput dari problematika kehidupan. Pergumulan dan kesulitan bisa datang silih berganti. Namun jangan takut dan panik, sebaliknya “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ay. 11). Karena itu, pergumulan dan kesulitan seberat apa pun yang sedang menimpa kita saat ini, jangan marah, jangan kecewa dan lari dari Tuhan. Tetaplah mendekat dan percaya kepada-Nya maka kita akan aman dan tenteram. Kiranya Tuhan menuntun dan memampukan kita untuk percaya kepada-Nya dan semakin mengasihi Dia.
Refleksi diri:
- Pergumulan terbesar apakah yang sedang Anda hadapi saat ini dan bagaimana sikap Anda saat menghadapinya?
- Apa langkah konkrit yang Anda lakukan untuk menang terhadap pergumulan tersebut?