Ambil risiko, bayar harga
Lukas 9:51-56
Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
- Lukas 9:51
Yesus mengarahkan pandangan-Nya ke Yerusalem. Dia tahu ada risiko berat yang harus dipikul-Nya. Dia tahu harus menanggung semua dosa umat-Nya, kutuk hukum Taurat, dan murka Allah. Yesus tahu harus menghadapi banyak musuh dan iblis yang menyerang, mengalami kematian yang menyakitkan, memalukan, dan terkutuk. Namun, tak satu pun dari semua hal ini yang menggentarkan-Nya.
Ada beberapa hal yang bisa kita petik dari kisah ini. Pertama, keyakinan akan sebuah tujuan yang harus dicapai. Yesus tak gentar menghadapi risiko yang berbahaya sekalipun. Risiko yang ditempuh-Nya adalah risiko terbesar. Yesus adalah teladan berani mengambil risiko demi tujuan-Nya menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman Allah. Dia menampilkan mental pemenang sejati, menang dengan menuntaskan tujuan misi-Nya. Apa tujuan yang harus kita raih? Take risk, not just take care. Ambil risiko itu asal kita tahu tujuannya, jangan cuma memperhatikan masalah yang bakal dihadapi.
Kedua, berani bayar harga. Yesus siap menderita demi kebenaran dan demi Allah. Untuk mencapai tujuan misi kita di dunia, ada harga yang harus dibayar.
Bukan dibayar dengan uang, tapi oleh diri kita sendiri. Setiap pengikut Kristus harus berani menghadapi satu kenyataan pasti, kita harus berani tidak nyaman dan menderita demi tujuan Tuhan yang jauh lebih mulia.
Ketika Allah sedang berkerja di dalam diri Anda, Anda akan dimampukan menyangkal diri sendiri dan memikul salib, mengalami kesedihan, datang kepada Kristus, dan rela melewati berbagai pencobaan dan penderitaan sebagai orang Kristen karena, “untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kis. 14:22). Melalui penderitaan kita bertumbuh menjadi orang-orang Kristen dewasa. Allah menggunakan berbagai pencobaan dan kesusahan untuk membuat kita menjadi lebih kudus dan lebih kuat di dalam iman.
Saya tahu apa artinya berjuang untuk meraih tujuan dan saya tahu itu jauh lebih susah menjalaninya, tapi lebih melegakan ketika kita berjuang melepaskan segalanya. Saudaraku, apa tujuan hidup Anda? Beranilah untuk bayar harga dan siap ambil risiko.
Salam bayar harga.
Refleksi Diri:
- Apakah misi tujuan hidup Anda di dunia? Sudahkah Anda berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan itu?
- Apa harga yang pernah harus Anda bayar untuk mewujudkan misi dari Tuhan?